Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sebut Sebagian Besar Pengelolaan Keuangan Pemda Boros dan Tak Jelas

Kompas.com - 14/11/2014, 22:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri punya pekerjaan rumah menumpuk. Pekerjaan terbesar terkait perbaikan akuntabilitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Tjahjo saat berbincang-bincang dengan wartawan Kompas Gramedia Grup di kantor Redaksi Kompas TV, Jumat (14/11/2014) sore. Tjahjo menilai bahwa persentase akuntabilitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah daerah sangat kecil.

"Saya buka ke KPK. Saya bilang, 'Mohon maaf, saya masuk ke Kemendagri, hanya 33 persen laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah yang benar. Sisanya ya, enggak jelas semua'," ujar Tjahjo.

Tjahjo menyebut mark up dan penghamburan anggaran ada di mana-mana. Dia mencontohkan, setiap hari anggota DPRD dari sejumlah provinsi hingga kabupaten datang untuk merumuskan peraturan daerahnya. Inti kedatangan mereka bukan jadi persoalan. Yang menuai masalah adalah ketika anggota DPRD datang dengan jumlah banyak. Apalagi mereka menginap di hotel mewah hingga berhari-hari di Jakarta.

"Kadang-kadang urusannya sepele. Misalnya, mereka minta pertimbangan apakah perlu ada kata 'provinsi' di perda. Misalnya, 'Provinsi DIY' atau 'DIY' saja," kata Tjahjo sembari geleng-geleng kepala.

Dugaan penggelembungan anggaran itu, kata Tjahjo, ada dalam biaya operasional para pegawai negeri sipil (PNS). Misalnya dalam rapat di hotel-hotel mewah, penggelembungan biaya operasional hingga pengadaan mobil dinas dan lain-lain. "Bayangkan saja, ada kepala daerah yang biaya pemeliharaan mobil dinasnya sampai Rp 300 juta," ujar Tjahjo.

Tjahjo menegaskan bahwa pemerintah saat ini sedang berhemat. Salah satu yang telah dilakukan adalah meniadakan pengadaan mobil dinas bagi PNS golongan tertentu. Dia juga tengah memperketat anggaran bagi pemerintah daerah agar efektif dan efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com