Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiator Golkar Desak Adanya Regenerasi Kepemimpinan

Kompas.com - 30/10/2014, 18:04 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Partai Golkar mendesak adanya regenerasi kepemimpinan dalam struktur internal partai. Regenerasi tersebut diharapkan dapat membawa perubahan terhadap pencapaian partai pada pemilu yang akan datang.

"Dengan regenerasi itulah pembangunan dengan kaderisasi akan terwujud. Kelompok muda harus dilibatkan, kalau tidak, akan terpuruk. Kami sebagai inisiator, terpanggil dengan gagasan dan pemikiran agar masa depan partai lebih baik," ujar politisi Golkar Agun Gunandjar dalam konferensi pers Partai Golkar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014).

Menurut Agun, dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam dua pemilu terakhir, posisi Partai Golkar terus mengalami penurunan. Hal itu terlihat dari kegagalan Partai Golkar dalam pemilu presiden dan pemilu legislatif. Dalam Pemilu Legislatif 2014, misalnya, Partai Golkar hanya mendapatkan jatah 14,8 persen di parlemen.

Dalam konferensi pers tersebut, politisi Partai Golkar Melky Mekeng juga mengakui bahwa pencapaian Golkar telah menurun, terutama dalam Pemilu 2014. Atas hasil evaluasi tersebut, Melky menginginkan adanya perubahan dalam kepemimpinan partai. "Pemilu tahun ini adalah pencapaian terburuk Partai Golkar," kata Melky.

Salah satu yang menjadi fokus para inisiator dalam regenerasi kepemimpinan tersebut adalah pemilihan  ketua umum baru yang akan dilakukan pada musyawarah nasional (Munas) pada 2015.

Konferensi pers tersebut dijadwalkan dihadiri oleh delapan kader partai yang dicalonkan sebagai calon ketua umum Partai Golkar, yakni Hajrianto Tohari, Erlangga Hartanto, Zainudin Hambali, Melky Mekeng, Ridwan Mukti, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang, dan Priyo Budi Santoso. Beberapa tokoh Partai Golkar yang ikut mendukung adanya regenerasi kepemimpinan juga hadir dalam konferensi pers tersebut, misalnya Akbar Tandjung, MS Hidayat, serta Agung Laksono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com