"Tidak masalah, justru itu membuat tamu asing yang tadinya berharap memasuki suasana formal, ternyata mendapatkan suasana yang sangat cair," kata Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma kepada Kompas.com, di kantornya, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).
Menurut Rizal, suasana yang cair tersebut justru akan memberikan kenyamanan saat kedua pemimpin negara berbincang.
"Itu hal yang harus diteruskan, kecuali pada saat yang benar-benar formal seperti pelantikan kemarin, toh Pak Jokowi juga pakai jas dan dasi," ujar Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhamadiyah ini.
Selain dapat mencairkan suasana, menurut Rizal, pemakaian batik dalam pertemuan internasional juga bisa mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Hal tersebut, kata dia, lazim dilakukan oleh negara-negara asia lain, seperti Filipina dan Myanmar.
"Filipina biasa saja, mereka sering pakai barong. Myanmar pemimpinnya sering pakai sarung. Kita juga harusnya bangga pakai batik, batik kan keren," kata Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.