Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilai Penampilan Jokowi yang Pilih Berbatik Saat Terima Tamu Negara

Kompas.com - 22/10/2014, 07:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pada hari pertamanya sebagai presiden, Joko Widodo langsung tancap gas dengan menerima empat pimpinan negara sekaligus. Namun, ada yang berbeda dari penampilan Jokowi, jika dibandingkan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. SBY selalu terlihat mengenakan pakaian formal berupa jas dan dasi, sementara Jokowi memilih berkemeja putih andalannya atau memakai kemeja batik.

Ihsanuddin Direktur Eksekutif CSIS Rizal Sukma
Saat bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang yang biasa digunakannya sehari-hari. Saat menerima Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Jokowi memilih mengenakan kemeja batik. Berpengaruhkah penampilan Jokowi terhadap kualitas hubungan luar negeri yang akan dibangun?

"Tidak masalah, justru itu membuat tamu asing yang tadinya berharap memasuki suasana formal, ternyata mendapatkan suasana yang sangat cair," kata Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma kepada Kompas.com, di kantornya, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).

Menurut Rizal, suasana yang cair tersebut justru akan memberikan kenyamanan saat kedua pemimpin negara berbincang. 

"Itu hal yang harus diteruskan, kecuali pada saat yang benar-benar formal seperti pelantikan kemarin, toh Pak Jokowi juga pakai jas dan dasi," ujar Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhamadiyah ini.

Selain dapat mencairkan suasana, menurut Rizal, pemakaian batik dalam pertemuan internasional juga bisa mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Hal tersebut, kata dia, lazim dilakukan oleh negara-negara asia lain, seperti Filipina dan Myanmar.

"Filipina biasa saja, mereka sering pakai barong. Myanmar pemimpinnya sering pakai sarung. Kita juga harusnya bangga pakai batik, batik kan keren," kata Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com