“Kalau mau terkenal, berbedalah. Mungkin enam bulan terakhir ini cara PPP berbeda, bahwa PPP mampu menyelesaikan konflik,” kata Rommy.
Rommy mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, PPP mengalami kemerosotan dukungan suara pada pemilu. Bahkan, pada tahun 2014 ini, menurut dia, PPP mengalami tiga kali masa paceklik. Ia berharap semua kader PPP baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dapat belajar dari pengalaman selama ini.
Dengan perbedaan cara penyelesaian konflik yang ada, ia optimistis PPP dapat meraih hasil maksimal dalam pelaksanaan pemilu selanjutnya.
“Dengan adanya popularitas ini, lima tahun ke depan akan jadi modal ke depan. Sudah berapa kali pemilu PPP belum peroleh double digit hasil pemilu. Dengan keteguhan tekad, saatnya PPP memimpin republik ini,” ujarnya.
Rommy terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP secara aklamasi dalam pelaksanaan Muktamar VIII PPP di Empire Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/10/2014). Muktamar itu dihadiri oleh 844 dari 1.153 peserta yang diundang. Para peserta itu mewakili 26 dari 33 DPW.
Dalam penyampaian pandangan umum, 26 DPW dibagi ke dalam tujuh zona, yakni Kalimantan, Jawa bagian barat, Jawa bagian timur, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Nama Rommy diusulkan oleh ketujuh zona tersebut sebagai calon tunggal pengganti Suryadharma Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.