Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajaki Koalisi, PDI-P Komunikasi dengan Dua Kubu di PPP

Kompas.com - 16/10/2014, 17:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- PDI Perjuangan melakukan komunikasi dengan dua kubu di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk melakukan penjajakan koalisi. Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan komunikasi, baik ke kubu Suryadharma Ali maupun kubu Romahurmuziy alias Romy..

"Kita inginnya PPP ini bersatu. Kita tidak ingin memecah belah PPP," kata Basarah di Kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Basarah mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan kubu Romy dengan mengirimkan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo untuk menghadiri Muktamar VIII di Surabaya. Muktamar itu menetapkan Romy sebagai Ketua Umum PPP periode 2014-2019. (baca: Aklamasi, Romahurmuziy Dipilih Jadi Ketum PPP Versi Muktamar Surabaya)

Adapun di Jakarta, pihaknya melakukan pertemuan tertutup dengan kubu Suryadharma yang tidak mengakui Muktamar Surabaya.

Hari ini, terlihat Politisi PPP yang berada di kubu Suryadharma mengunjungi kediaman Megawati. Djan Faridz enggan memberikan keterangan usai pertemuan. (baca: Politisi PPP Djan Faridz Datangi Rumah Megawati, Ada Apa?)

Namun, Basarah mengatakan, pertemuan tersebut adalah bagian dari komunikasi politik PDI-P dan PPP. "Saya kira itu ikhtiar dari PPP, mulai memastikan datang kesini," ujarnya.|

Pada Rabu (15/10/2014) malam, Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair menemui Jokowi di kediamannya di Jalan Samsul Rizal, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan ke rumah Jokowi tersebut, KH Maimoen didampingi Ketua DPP PPP Achmad Farial. Tampak juga di sana, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Saat ditanya pers, Jokowi mengungkapkan, kedatangan Mbah Moen tersebut pada awalnya hanya ingin menanyakan jadwal pelantikan dirinya. Selanjutnya, KH Maimoen juga menceritakan soal muktamar versi Romy dan Suryadharma. Namun, Jokowi mengatakan tidak mau ikut campur urusan internal PPP.

Saat ditanya apakah kedatangan KH Maimoen tersebut bermakna bahwa PPP akan merapat ke Koalisi Indonesia Hebat, Jokowi tidak menjawab lugas. ”Iya, insya Allah, sinyal kedekatan saya dengan PPP semakin kuat,” ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com