Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Siap Berembuk dengan Koalisi Indonesia Hebat soal Pimpinan Komisi DPR

Kompas.com - 16/10/2014, 16:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR, Ridwan Bae, mengatakan bahwa pembagian pimpinan komisi dan alat kelengkapan lain di DPR sangat mungkin dilakukan dengan musyawarah mufakat. Fraksi Golkar akan membuka kesempatan untuk forum lobi dan menjalankan mekanisme pemilihan dengan musyawarah.

"Golkar tidak akan menutup diri untuk musyawarah, itu bukan suatu yang mustahil," kata Ridwan di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Meski demikian, kata Ridwan, dirinya berharap agar semua fraksi menahan diri dan tidak memaksakan kehendaknya masing-masing. Musyawarah mufakat itu hanya dapat tercapai saat masing-masing fraksi merasa adil dan posisi pimpinan komisi serta alat kelengkapan dewan lainnya dibagi secara proporsional.

Menurut Ridwan, jangan sampai permintaan bermusyawarah itu diterima, tetapi pelaksanaannya tidak mengandung unsur keadilan. "Namanya musyawarah harus ada kesadaran diri masing-masing. Jangan terlalu banyak berkehendak, Koalisi Indonesia Hebat jangan minta berlebihan," ujarnya.

DPR telah menetapkan jumlah 11 komisi melalui sidang paripurna. Belum ada penetapan anggota di tiap komisi, termasuk mekanisme pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan lain sampai sidang paripurna berikutnya.

Sesuai Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan dilakukan melalui sistem paket. Masing-masing paket dapat diisi oleh campuran anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com