"Tidak ada yang disembunyikan tentang hasil investigasi. Masih ada proses yang dilakukan terhadap rekomendasi tim investigasi," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie, Selasa (14/10/2014).
Usai menghadiri konferensi pers di Media Center Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Ronny mengatakan hanya keterangan yang dikhawatirkan dapat mengganggu penyidikan lebih lanjut yang tak akan diumumkan ke publik.
"Dalam undang-undang keterbukaan informasi publik, kami punya hak untuk menahan informasi yang dikecualikan. Nantinya secara transparan akan kami ungkap. Jangan sampai informasi menghalangi penyidikan," kata Ronny.
Dalam konferensi pers terkait bentrokan TNI dan Polri yang terjadi di Batam tersebut, dijelaskan bahwa tiga anggota TNI dari Batalyon 134, terlibat dalam kasus penimbunan bahan bakar minyak bersubsidi secara ilegal.
Tim investigasi kemudian memberikan beberapa rekomendasi tindak lanjut yang diberikan kepada masing-masing pimpinan TNI dan Polri. Seperti diberitakan, pada Minggu (21/9/2014) lalu, empat anggota TNI Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti ditembak oleh anggota Brimob.
Penembakan terjadi di salah satu gudang penimbunan BBM ilegal dan di Markas Komando Brimobda Kepulauan Riau. Kedua pihak, baik TNI maupun Polri kemudian membentuk tim investigasi gabungan untuk menyidik insiden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.