Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Kaget kalau Nanti Ada Menteri Umur 43 Tahun

Kompas.com - 10/10/2014, 16:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang disebut akan turut diisi oleh tokoh-tokoh muda yang dianggap berprestasi. Para tokoh muda diharapkan bisa membawa terobosan bagi jalannya pemerintahan untuk lima tahun ke depan.

"Jangan kaget kalau nanti ada menteri yang usianya 43 atau 44 tahun," kata Penasihat Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Luhut Panjaitan, dalam Kuliah Umum Kabinet Jokowi dan JK: Tantangan dan Kesempatan terhadap Percepatan Pembangunan Rakyat di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Selain dapat membawa perubahan, menurut Luhut, tokoh-tokoh muda juga diharapkan dapat bekerja secara jujur dan bersih. Dia tidak ingin menteri dalam kabinet Jokowi nantinya terjerat kasus hukum, seperti tiga menteri dalam kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalian kaum-kaum muda ini harus bisa menjaga integritas, jangan seperti Jero Wacik (mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral)," kata Luhut mengingatkan ratusan mahasiswa yang hadir. (Baca: Jero Wacik, Menteri Aktif Ketiga yang Dijerat KPK)

Meski demikian, lanjut dia, kabinet mendatang juga tetap akan diisi oleh tokoh-tokoh lama yang dianggap berpengalaman sesuai bidangnya. "Nanti akan dikombinasikan," ujarnya.

Jokowi-JK telah mengubah postur kabinet pemerintahannya dari 34 kementerian menjadi 33 kementerian. Perubahan itu untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien. (Baca: Kabinet Jokowi-JK Berkurang Jadi 33 Kementerian)

Semua kementerian tersebut telah terisi oleh sejumlah nama calon menteri. Jokowi tinggal memutuskan sosok mana yang tepat untuk mengisi masing-masing kementerian. (Baca: Calon Menteri Antre Masuk Kabinet Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com