Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gede Pasek Bantah DPD Tak Solid dalam "Voting" Pimpinan MPR

Kompas.com - 08/10/2014, 07:28 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Gede Pasek Suardika membantah jika anggota DPD tidak solid dalam voting pemilihan pimpinan MPR. Pasek menilai keikutsertaan DPD dalam rapat paripurna tersebut sebagai penyeimbang.

"Kalau dilihat, dari selisih 17 suara, mayoritas itu dari sumbangan DPD. Kalau tidak, selisihnya bisa 60-70 suara," ujar Gede Pasek, saat ditemui seusai pengumuman hasil voting dalam rapat paripurna MPR, Rabu (8/10/2014) dini hari.

Jika ada anggota DPD yang berbeda suara, menurut Pasek, kemungkinan karena nama Oesman Sapta yang mewakili DPD, terdapat dalam dua paket pimpinan yang diajukan. Dalam paket A, Oesman diajukan sebagai calon ketua MPR. Sedangkan paket B hanya menunjuk Oesman sebagai calon wakil ketua MPR.

Pasek juga mengatakan, andil DPD dalam rapat paripurna MPR kali ini menunjukan bahwa lembaga itu berperan besar sebagai penyeimbang dinamika politik yang baru di parlemen.

"Dalam kompetisi politik, tidak semua yang diinginkan didapat. Tapi hasil tadi itu sudah sejarah besar bagi DPD. DPD telah menjadi bandul politik," kata Pasek.

Sebelumnya, anggota Fraksi PDI-P Trimedya Panjaitan mengatakan, kurangnya suara dukungan untuk paket pimpinan MPR yang diajukan Koalsi Indonesia Hebat, akibat tidak solidnya anggota DPD. Dalam paket yang diajukan itu, koalisi pendukung Jokowi-JK itu menunjuk Oesman Sapta yang berasal dari DPD untuk menjadi calon ketua MPR.

Hasil voting pemilihan pimpinan MPR dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih dengan paket pimpinan yang telah diajukan. Paket B yang diajukan KMP berhasil mendapatkan 347 suara, selisih 17 suara dengan paket A yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat dengan perolehan 330 suara.

Adapun Paket B, yang didukung oleh Koalisi Merah Putih, menunjuk Zulkifli Hasan sebagai calon ketua MPR bersama empat calon wakil ketua, yaitu Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta, perwakilan dari DPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com