Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Cinta Jupiter Aerobatik Team TNI Angkatan Udara di Langit Surabaya

Kompas.com - 07/10/2014, 19:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Enam pesawat latih KT-1B Woong Bee terlihat menari di atas langit Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014) siang. Pesawat itu dikendarai oleh enam penerbang TNI Angkatan Udara saat perayaan HUT TNI ke-69 di Pangkalan Komando Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur.

Berbagai gerakan dipertontonkan oleh pesawat yang memiliki pola panah bercat merah putih itu. Mulanya, pesawat yang terbang dari Pelabuhan Udara TNI Angkatan Laut Juanda itu, membentuk formasi segitiga saat tiba di lokasi perayaan.

Kedatangan pesawat itu, sontak membuat para tamu undangan dan masyarakat sekitar lokasi yang menyaksikan jalannya aksi aerobatik berdecak kagum. Tepuk tangan meriah terdengar ketika mereka mulai bermanuver dengan membuat gerakan melengkung ke atas untuk kemudian berbalik dan menuju podium dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono berada.

Lantunan musik Bendera karya grup band Cokelat yang sengaja diputar melalui speaker aktif menambah semarak aksi aerobatik tersebut. Seolah mendengar musik yang dilputar, para pilot seakan semakin bersemangat dalam memacu kuda terbang mereka meliuk di angkasa.

Dua pesawat, Jupiter Lima dan Jupiter Enam, secara tiba-tiba memisahkan diri dari formasi. Mereka menghilang. Sementara empat rekan mereka masih asik berputar dan seakan membentuk gerakan ombak.

Namun tiba-tiba, kedua pesawat yang memisahkan diri itu muncul dari sisi kiri dan sisi kanan podium. Dengan kecepatam tinggi, masing-masimg pilot memacu pesawat mereka.

Para penonton pun sempat berteriak histeris ketika kedua pesawat itu nyaris bertabrakan. Tapi insiden itu merupakan bagiam dari atraksi. Kedua pesawat kemudian melakukan manuver menghindar satu sama lain.

Merasa tak ingin kalah, empat pesawat yang membentuk formasi serupa berupaya menghibur tamu undangan. Dengan mengeluarkan asap dari ekor pesawat, mereka terbang dari sisi kanan menuju sisi kiri podium. Salah satu pesawat terlihat memisahkan diri dari barisan untuk kemudian membentul gerakan meliuk dan berputar 360 derajat mengitari asap yang keluar.

Aksi yang berlangsung selama 12 menit itu ditutup dengan lukisan yang dibuat oleh Jupiter Lima dan Jupiter Enam. Kedua pesawat itu terlihat terbang ke atas dari arah belakang podium menuju Pulau Madura. Kemudian, dengan menggunakan asap, kedua pesawat yang semula terbang beringan itu melakukan manuver berpisah dan melukis hati di atas awan Kota Surabaya.

Hati merupakan simbol cinta. Melalui simbol itu, TNI ingin menyampaikan pesan bahwa mereka ingin menjadi prajurit profesional yang dicintai rakyat.

Rasa takjub dan kagum, mungkin dirasakan oleh sebagian besar masyarakat dan tamu undangan saat itu. Standing ovation pun diberikan ketika para Jupiter terbang meninggalkan lokasi perayaan HUT TNI ke-69.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com