Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: SBY Jangan "Negative Thinking" Kami Akan Tolak Perppu Pilkada

Kompas.com - 07/10/2014, 10:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tidak menduga-duga bahwa PDI-P akan menolak peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) pilkada. Menurut Basarah, PDI-P sejak awal justru mendukung pelaksanaan pilkada langsung.

"Pak SBY jangan terlalu negative thinking. Sudah jelas kami sikapnya sejak awal, bahkan saat pembahasan RUU Pilkada itu langsung karena itulah demokrasi yang paling dekat dengan kedaulatan rakyat," ujar Basarah, Selasa (7/10/2014), di Jakarta.

Basarah justru menyindir sikap Partai Demokrat yang tidak konsisten dalam urusan pilkada ini. Hal itu karena adanya perubahan sikap Demokrat, yang awalnya mendukung pilkada melalui DPRD, tetapi berubah mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat.

"Saat kami dukung opsi mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat yang dilontarkan Demokrat, kami malah ditinggalkan," kata Basarah.

Oleh karena itu, PDI-P tidak mau terjebak oleh manuver yang dilakukan SBY. Partai berlambang banteng itu masih akan mengkaji substansi dari perppu itu sehingga pihaknya belum pada kesimpulan akan menerima atau menolak perppu tersebut. "Kami juga masih mengkaji apa di balik penerbitan perppu itu. Setelah pimpinan MPR terbentuk, kami baru agendakan pembahasan secara lebih khusus," kata Basarah.

Sebelumnya, Presiden SBY membeberkan perjanjiannya dengan koalisi Merah Putih terkait perppu pilkada di dalam akun Twitter pribadinya. Dalam kicauan itu, SBY mengatakan bahwa pada 1 Oktober malam, dia menerima lembar kesepakatan koalisi Partai Demokrat dengan koalisi Merah Putih di DPR dan MPR yang diteken oleh para ketua umum dan sekretaris jenderal. SBY juga mendapat lembar perjanjian dukungan Koalisi Merah Putih atas Perppu Pilkada Langsung dengan perbaikan yang diterbitkannya.

Di sisi lain, SBY juga mengaku mendengar ada kekhawatiran bahwa justru PDI-P yang menolak keberadaan perppu itu. Menurut dia, seharusnya PDI-P tidak menolak perppu ini karena sedari awal menginginkan pilkada langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com