Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Manuver KMP Tak Akan Berhenti, Jokowi Mesti Buktikan Janji dan Dekat Rakyat"

Kompas.com - 30/09/2014, 10:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, berbagai manuver partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) tidak akan berhenti untuk menjegal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya. Untuk itu, Ray meminta Jokowi selalu dekat dengan rakyat selama memimpin Indonesia.

"Nggak perlu susah-susah, buktikan ucapannya soal janji kabinet tanpa negosiasi, tanpa bagi-bagi kursi, dan dekat dengan rakyat," kata Ray di Jakarta, Senin (29/9/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

Ray mengatakan, konsekuensi yang akan dihadapi Jokowi ialah sulit bekerja dengan efektif, bahkan harus memupuskan niatnya jika ingin menjadi presiden periode 2019-2024.

"Anda akan bekerja sangat tidak efektif mungkin karena banyak sekali program yang dipotong. Paling beratnya tidak akan terpilih kembali periode selanjutnya. Tapi, sekalipun itu terjadi, Anda buat legacy, sebuah kabinet presiden dengan prinsip tidak mau kompromi. Demi kepentingan publik, itu sudah hebat," katanya.

Menurut Ray, jika Jokowi melakukan hal tersebut, banyak pihak akan mengenangnya. Untuk itu, dia memberikan saran agar Jokowi tak perlu memasukkan nama menteri yang berasal dari partai politik.

"Cuma konsekuensinya harus dekat dengan rakyat. Biar koalisi rakyat yang terus back-up dia (Jokowi)," ucap Ray.

Sebelumnya, KMP berhasil meloloskan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD dalam pengesahan RUU Pilkada. Dengan aturan itu, KMP dinilai ingin menguasai jabatan kepala daerah.

Selain itu, Mahkamah Konstitusi juga menolak semua permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang diajukan PDI Perjuangan. Dengan demikian, PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2014 tidak otomatis mendapatkan posisi ketua DPR periode 2014-2019.

Dengan putusan itu, pimpinan DPR dan alat kelengkapan lainnya bisa dikuasai oleh KMP. (Baca: Putusan MK: PDI-P Tidak Otomatis Dapat Kursi Ketua DPR 2014-2019)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com