Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Jokowi: Ada yang Belum Tuntas di Tapal Batas

Kompas.com - 20/09/2014, 08:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mewariskan persoalan perbatasan maritim ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Setidaknya, terdapat 10 negara tetangga yang persoalan perbatasan maritimnya dengan RI belum sepenuhnya tuntas.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/9/2014), pengamat perbatasan dan kemaritiman UGM, Dr. I Made Andi Arsana menyebutkan 10 negara yang dimaksud, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste.

"Dari 10 negara, bahkan ada dua negara yang belum sama sekali membahas perundingan soal batas negara dengan Indonesia, yakni Palau dan Timor Leste," ujar dia.

Andi mencontohkan beberapa lokasi tapal batas RI dengan Malaysia yang hingga saat ini belum mencapai kesepakatan, yakni di daerah Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Tiongkok Selatan dan Laut Sulawesi. Baik Indonesia atau Malaysia memiliki peta sendiri-sendiri dan menganggap daerah itu masuk kekuasaannya. Tak jarang, situasi demikian merugikan rakyat Indonesia, yakni kelompok nelayan.

"Padahal, batas yang dilalui nelayan belum tentu melanggar kesepakatan. Bisa jadi nelayan cuma melanggar garis yang diyakini masing-masing negara wilayah mereka. Kan yang jadi korban ujung-ujungnya rakyat," lanjut Andi.

Kongres Maritim Universitas Gajah Mada menggelar kongres maritim Indonesia, 23 hingga 24 September 2014 di Balai Senat, UGM. Hasil kongres yang berisi roadmap kebijakan pembangunan kemaritiman tersebut akan diserahkan kepada pemerintahan Jokowi-JK.

Ketua pelaksana Kongres Maritim, Dr. Yosi Bayu Murti mengatakan, kongres  maritim kali ini akan mendisikusikan empat persoalan dasar di bidang kemaritiman Indonesia. Yang pertama, persoalan hukum, hak dan kedaulatan laut Indonesia, termasuk persoalan tapal batas. Kedua, konektivitas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi maritim. Ketiga, kebijakan ekonomi berbasis maritim dan keempat, sosial budaya dan peradaban maritim.

"Di akhir kegiatan, kami akan menyampaikan deklarasi kebangkitan Indonesia sebagai negara maririm sekaligus membentuk forum masyarakat maritim Indonesia," ujar Bayu.

baca juga: Tiga Masalah Mendasar Maritim Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com