JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta menginstruksikan langsung kepada kadernya di DPR RI untuk mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung dalam pembahasan RUU Pilkada di DPR. Langkah tersebut diyakini akan membuat Fraksi Demokrat solid untuk tidak lagi mendukung pilkada lewat DPRD.
"Kalau yang bicara SBY, tone-nya berbeda. Pasti semua kader akan patuh," kata peneliti LSI, Ardian Sopa, di Jakarta, Kamis (18/9/2014) siang.
Ardian menyayangkan sikap SBY yang hanya menunjuk Ketua Harian DPP Demokrat Syarief Hasan untuk bicara mengenai sikap Demokrat. Menurut dia, pengaruh Syarief belum begitu kuat.
"Khawatirnya nanti saat voting akan ada kader yang membelot," tambahnya.
Selain itu, Ardian juga mengkritik sikap SBY yang tidak tegas saat menyatakan dukungannya terhadap pilkada langsung dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube. Menurut dia, SBY masih terlihat gamang.
"Dia mengatakan kalau pilkada langsung selama ini sudah tepat dan lainnya, tapi tidak ada penegasan bahwa dia mendukung pilkada langsung," ujar Ardian.
Sebelumnya, sikap resmi Demokrat yang mendukung pilkada langsung disampaikan Syarief dalam jumpa pers di kantor DPP Demokrat. Pilkada langsung dianggap wujud penghormatan atas nilai-nilai demokrasi yang telah berjalan. (Baca: Syarief Hasan Tegaskan Demokrat Dukung Pilkada Langsung)
Sikap Demokrat tersebut mengubah peta politik di DPR. Kini, mayoritas fraksi di DPR memilih agar kepala daerah tetap dipilih langsung oleh rakyat. (Baca: Dukung Pilkada Langsung, Sikap SBY Ubah Peta Politik di DPR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.