Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2014, 22:51 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com — Olahraga tak sekadar sebuah laga yang menguji kemampuan fisik. Ada sejarah yang mencatatkannya sebagai momentum kebangkitan sebuah bangsa, termasuk di bidang politik dan ekonomi.

Salah satu negara yang menjadikan olahraga sebagai momentum kebangkitannya adalah Korea Selatan. Bagaimana dengan Indonesia?

Korea dan olahraga

Korea Selatan mencatatkan sejarah kebangkitannya dengan mengambil momentum olahraga, waktu itu Olimpiade 1988. Bersiap lebih dari satu dekade untuk menyongsong hajatan tersebut, Korea Selatan melesat ke deretan negara maju seperti terlihat pada hari ini.

Namun, reputasi olahraga Korea Selatan pun tertohok dengan hasil buruk pada Piala Dunia 2014 di Brasil dan Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia. Menjadi tuan rumah Asian Games 2014, Korea Selatan terlihat berupaya membuat penebusan dan membuat momentum baru.

Pada Asian Games XVII ini, Korea Selatan mematok target meraup 90 medali emas, berupaya tetap mengungguli rival sepanjang sejarah modernnya, Jepang. Ketua Delegasi Asian Games Korea Selatan Park Soon-ho mengakui, tahun ini bukan tahun yang bagus untuk olahraga negaranya. 

"Saya pikir Korea telah menjadi sedikit terjauhkan dari olahraga karena penampilan buruk pada Olimpiade Sochi dan Piala Dunia Brasil," aku Park kepada media setempat, seperti dikutip dari AFP, Rabu (10/9/2014).

"Komite Olahraga Korea akan bekerja keras menarik kembali perhatian bangsa ini kepada olahraga dengan hasil baik di Asian Games," lanjut Park. Untuk Asian Games Incheon, Korea Selatan mengirimkan 831 atlet.

Dalam laga yang berlangsung pada 19 September 2014 hingga 4 Oktober 2014 ini, delegasi Korea Selatan berada di tempat kedua, di bawah Tiongkok yang mengirimkan 899 orang, dan melampaui delegasi Jepang yang mengirimkan 717 orang.

Pelipur lara

Prestasi terbaik Korea Selatan dalam Asian Games adalah pada 1986 dan 2002, saat Negeri Ginseng ini juga menjadi tuan rumah. Dalam Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan meraup 93 medali emas. Adapun di Busan pada 2002, mereka mengantongi 96 medali emas.

Target yang dipatok untuk Asian Games Incheon mendatang diharapkan bisa sekaligus melipur duka Korea Selatan setelah berderai air mata akibat bencana feri Sewol.

Musibah pada April 2014 tersebut menewaskan ratusan penumpang, yang mayoritas adalah pelajar SMA di dekat Seoul yang hendak berlibur. Dari 476 penumpang, dengan 339 adalah siswa dan guru SMA, hanya 172 orang yang selamat.

Juara panah olimpiade dari Korea Selatan, Oh Jin-hyek, mengatakan, penting bagi atlet negeri itu untuk mengambil peran membantu bangsa mereka pulih dari duka tersebut. "Kami sebagai bangsa telah melalui beberapa masa sulit. Saya percaya, kinerja baik (dalam Asian Games) akan memberikan harapan bagi bangsa kami," ujar dia seperti dikutip dari Yonhap.

Sejak panahan menjadi olahraga resmi pada Asian Games, Korea Selatan telah mengantongi 33 dari 44 emas yang pernah diperebutkan. Olahraga panahan baru menjadi olahraga resmi Asian Games pada 1978, saat ajang ini berlangsung di Bangkok, Thailand. Korea Selatan berharap menyapu bersih medali cabang olahraga ini di Incheon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com