Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPPR: Hapus Mahar Politik di Pilkada, Bukan Undang-undangnya yang Diganti

Kompas.com - 09/09/2014, 12:40 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Manajer Program Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto mengkritik sikap partai politik yang ingin mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada). Nanto menganggap masalah utama RUU tersebut bukan soal mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung atau oleh DPRD.

Ia melihat embrio masalah itu ada pada masing-masing parpol yang membudayakan politik uang saat pengusungan calon kepala daerah.

"Untuk merekrut kader, mereka (partai) sudah tetapkan dulu maharnya berapa. Kalau mahar rendah, maka tidak akan diusung. Ini kan sistem yang mendorong maraknya politik uang. Jadi benarkan dulu sistem dan mekanisme di partai, bukan undang-undangnya yang diganti," kata Nanto dalam diskusi di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Nanto juga mengkritik anggapan pilkada oleh DPRD bisa menghemat penyelenggaraan pemilu. Menurut dia, biaya pemilu besar karena perilaku partai yang menggelontorkan uang kepada pemilih. Selain itu, parpol kerap menggelar kampanye besar-besaran yang tidak efektif untuk menyampaikan visi-misi ke rakyat.

"Jadi partai-partai itu sendiri yang membuat ongkos politik itu mahal. Jangan salahkan juga rakyat yang mau terima uang," ucap Nanto.

Untuk itu, Nanto mengharapkan adanya pembenahan kesadaran politik di Indonesia dari seluruh aspek, baik dari partai politik maupun rakyat sebagai pemilih. 

Hasil keputusan Rapat Pimpinan DPR bersama pimpinan fraksi sebagai rapat pengganti Badan Musyawarah di ruang pimpinan DPR, Senin (8/9/2014), RUU Pilkada akan disahkan pada 25 September 2014 atau sebelum berakhirnya masa jabatan anggota Dewan periode 2009-2014.

"Penyempurnaan RUU Pilkada akan terus dilakukan oleh Panitia Kerja dan Tim Perumus DPR RI hingga tanggal 23 September 2014. Hasil dari Panja dan Timus akan dibawa ke rapat paripurna tanggal 25 September 2014 untuk disahkan," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Hakam Naja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com