Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan SBY dengan Menteri-menteri Demokrat Dibatalkan

Kompas.com - 04/09/2014, 21:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menteri-menteri dari Partai Demokrat yang awalnya diagendakan malam ini, Kamis (4/9/2014), dibatalkan. Sedianya, pertemuan digelar di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat. Hingga pukul 21.00, tak terlihat tamu yang datang ke kediaman SBY. Informasi yang berkembang, dalam pertemuan malam ini, SBY akan membicarakan tentang penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Pantauan Kompas.com, sejak pukul 18.00 WIB, tidak ada hilir mudik mobil-mobil pejabat yang masuk ke dalam Kompleks Puri Cikeas. Presiden SBY sendiri baru tiba sekitar pukul 19.00. Setelah itu, aktivitas di sekitar kompleks itu terlihat sepi.

Petugas kepolisian yang awalnya datang mengamankan pun perlahan meninggalkan lokasi.

Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, yang juga Ketua Harian Partai Demokrat, mengatakan, pertemuan yang seharusnya dilakukan malam ini batal.

"Tidak jadi," ucap dia singkat saat dihubungi, Kamis (4/9/2014).

SBY dan juga Ibu Negara Ani Yudhoyono baru kembali ke Tanah Air, Kamis pagi, setelah tiga hari melakukan perjalanan ke Singapura. Saat di Singapura, Presiden SBY mengaku terkejut mendengar kabar penetapan Jero sebagai tersangka.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan, Presiden akan bertemu dengan Jero dalam waktu dekat. Namun, dia belum bisa memastikan waktu pertemuan itu. Dugaan pun muncul pertemuan itu dilakukan setelah adanya undangan Presiden SBY kepada sejumlah menteri Partai Demokrat malam ini.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Presiden SBY akan membicarakan masalah Jero dalam sidang kabinet pada Jumat (5/9/2014) besok.

Jero sendiri diinformasikan telah mempersiapkan surat pengunduran dirinya sebagai menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com