Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Kemungkinan Putar Haluan Pasca-putusan MK

Kompas.com - 08/08/2014, 22:14 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, saat ini Partai Demokrat belum memutuskan sikap politik pasca-Pilpres 2014. Demokrat saat ini, kata Ramadhan, masih pada posisi politik yang sesuai keputusan pada rapat pimpinan nasional terakhir, yaitu netral.

"Apa yang disampaikan oleh Pak SBY melalui YouTube kemarin sudah sangat jelas. Tak perlu diinterpretasikan lagi bahwa kami ini pada posisi politik netral atau penyeimbang," kata Ramadhan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/8/2014) malam.

Ramadhan menambahkan, pada pelaksanaan pilpres kemarin, partainya memang menginstruksikan kepada seluruh kader agar memilih pasangan nomor urut satu, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa sikap Demokrat tidak golput.

Namun, sikap ini kata Ramadhan tetap saja tak membuat posisi politik Demokrat berubah sebagai partai yang netral. Saat ini, kader dan juga pengurus partai berlambang mercy ini fokus untuk menantikan putusan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum yang tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi.

Bila MK sudah menetapkan apakah gugatan Prabowo diterima atau justru mengakui hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Demokrat akan segera mengambil sikap sesuai dengan apa yang diputuskan oleh majelis tinggi.

"Intinya, kalau MK sudah menetapkan, kami juga akan tunggu aba-aba dari Majelis Tinggi Demokrat," ucap Ramadhan.

Mengenai hadirnya perwakilan Demokrat, yaitu Ketua DPD DKI Jakarta Nachrowi Ramli, pada saat penandatanganan permanen Koalisi Merah Putih beberapa waktu lalu, Ramadhan tidak menganggap hal itu sebagai suatu keanehan. Ramadhan menganggap hal itu biasa saja karena dilakukan sebelum penetapan rekapitulasi suara nasional oleh KPU.

"Setelah penetapan hasil oleh KPU posisi kami netral, sesuai keputusan rapimnas," tambah Wakil Ketua Komisi I DPR-RI ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com