Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Prabowo Ini Adukan Kelebihan 1 Suara di TPS-nya

Kompas.com - 08/08/2014, 18:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Amir Darmanto, mengadukan adanya kelebihan satu suara di tempat ia memberikan hak suaranya. Aduan itu ia sampaikan saat bersaksi dalam sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2014 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (8/8/2014) sore.

Amir menjelaskan, dirinya merupakan saksi Prabowo-Hatta di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Ia memberikan hak suaranya di tempat dirinya tinggal, yakni di TPS 19, Batursari, Demak, Jawa Tengah.

"Di TPS kami (TPS 19), ada satu surat suara yang tidak ditandatangani oleh petugas KPPS," kata Amir dalam persidangan tersebut. "Anda lihat sendiri? Hanya satu surat suara?" tanya Arief Hidayat, salah satu hakim konstitusi. "Iya, saya lihat sendiri. Surat suara yang tidak ditandatangani itu membuat jumlah suaranya lebih satu suara," jawab Amir. "Mungkin karena lupa, kelewatan (tak ditanda tangan). Ada lagi yang mau disampaikan?" kata Arief menimpali.

Mendengar itu, anggota DPRD Kabupaten Demak dari Fraksi PKS itu langsung menyampaikan adanya kasus serupa di beberapa TPS lain di wilayah Demak. Meski begitu, hakim konstitusi tak antusias menanggapinya karena Amir melaporkan dugaan kecurangan yang tidak ia saksikan langsung dan tanpa bukti yang memadai.

"Saya enggak hafal jumlahnya, tapi terjadi di sekitar 11-12 TPS di sana," ungkapnya.

Setelah itu, hakim konstitusi meminta Amir menyudahi keterangannya. Keterangan dilanjutkan oleh saksi lain yang mewakili Prabowo-Hatta untuk membuktikan sejumlah kecurangan di Jawa Tengah.

Sidang PHPU ini telah berlangsung selama sembilan jam dengan tiga kali skors sejak dibuka pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Lebih dari 10 saksi dari 25 saksi yang dihadirkan telah memberikan keterangan. Semua saksi itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Sidang kembali dilanjutkan setelah masa skors sidang dicabut pada pukul 19.00 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com