Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner KPU Jatim Bantah Keterangan Saksi Prabowo-Hatta di MK

Kompas.com - 08/08/2014, 18:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Muhammad Arbayanto membantah keterangan saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Basuki Babussalam, dalam persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden pada 2014 di Mahkamah Konstitusi.

Basuki menuding KPU Jatim tak melaksanakan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim terkait pelaksanaan pilpres.

Arbayanto menjelaskan, rekomendasi Bawaslu Jatim telah diteruskan ke enam KPU kabupaten/kota di Jatim. Keenam kabupaten/kota itu diklaim Arbayanto telah melaksanakan tugas sesuai dengan rekomendasi Bawaslu, yakni melakukan pendataan ulang pada jumlah daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) di Banyuwangi, Batu, Malang, Sidoarjo, Jember, dan Surabaya.

"Terkait keterangan saksi (Basuki) yang mengatakan kami tidak menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu, itu tidak benar. Kami telah sampaikan ke KPU enam kabupaten/kota," kata Arbayanto, saat menjadi saksi untuk KPU dalam sidang PHPU di Gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Ia mengatakan, salah satu contoh diresponsnya rekomendasi Bawaslu Jatim adalah dilakukannya pencermatan dan klarifikasi jumlah DPKTb di Kota Surabaya. Hasilnya, kata Arbayanto, diserahkan secara tertulis kepada Bawaslu Jatim.

Sebelumnya, Basuki menumpahkan keluh kesahnya terkait kinerja KPU Jatim. Menurut Basuki, kinerja buruk KPU Jatim banyak merugikan Prabowo-Hatta. Ia mengaku keberatan dan menolak menandatangani berkas rekapitulasi perolehan suara di Jatim.

Basuki menjelaskan, protes dan penolakan itu berujung walk out karena pihaknya merasa tidak digubris oleh KPU Jatim dan Bawaslu Jatim, khususnya saat protes dilakukan terhadap jumlah DPKTb. (Baca: Di Sidang MK, Saksi Prabowo-Hatta Keluhkan Kinerja KPU Jawa Timur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com