Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo-Hatta: Kami Tidak Diinstruksikan untuk Memenangkan Gugatan di MK

Kompas.com - 04/08/2014, 20:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahendradatta, mengatakan, tujuan utama mereka mengajukan gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 ke Mahkamah Konstitusi tidak semata untuk memenangkan Prabowo. Ia menambahkan, pihaknya hanya ingin memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang berkualitas.

"Kami tidak diinstruksikan untuk memenangkan gugatan perseorangan atau Prabowo, tapi untuk memenangkan demokrasi yang berkualitas," ujar Mahendradatta di Gedung MK, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Mahendradatta mengaku pihaknya akan menerima apa pun hasil persidangan di MK nantinya. Jika putusan sidang menyatakan perolehan suara presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tetap mengungguli Prabowo-Hatta, mereka akan legawa.

"Bisa saja kan ketika Mahkamah memutuskan pemungutan suara ulang, rupanya kubu Joko Widodo yang menang. Nah, kalau sudah begini, ya risiko. Harus terima," ujarnya.

Namun, Mahendradatta berharap MK setidaknya mengabulkan permintaan mereka untuk melakukan pemungutan suara ulang di beberapa provinsi yang bermasalah. Jika benar dikabulkan, imbuhnya, hal tersebut menunjukkan kemenangan bagi rakyat karena diberi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar.

"Kemenangan bagi kita semua adalah jika Mahkamah mengabulkan adanya pemungutan suara ulang," kata Mahendradatta.

Sebelumnya, Tim Advokasi Merah Putih mengajukan gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum ke MK pada 25 Juli 2014. Mereka mengklaim telah terjadi kecurangan terhadap 21 juta suara pemilih yang tersebar di 52.000 tempat pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com