Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Bisa Lebih Panjang

Kompas.com - 02/08/2014, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Arus balik Lebaran 2014 diperkirakan lebih panjang daripada prediksi sebelumnya. Pergerakan kendaraan di jalan raya belum terlalu meningkat hingga Jumat (1/8) malam. Rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan akan diterapkan sesuai dengan kondisi paling aktual di lapangan.

Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan 2014 Imran Rasyid mengatakan, meski lalu lintas ke arah Jakarta mulai ramai, belum ada peningkatan yang berarti. Ia mengatakan, puncak arus balik yang sebelumnya diperkirakan terjadi Jumat dan Sabtu kemungkinan mundur ke Sabtu dan Minggu.

”Bisa jadi polanya seperti tahun lalu yang tidak ada puncaknya, tetapi arus balik menjadi lebih panjang. Tahun lalu posko kami sampai dimajukan dua hari,” ujar Imran, Jumat, di Jakarta.

Kementerian Perhubungan menerapkan rekayasa lalu lintas di beberapa lokasi rawan macet, seperti Simpang Jomin dan Simpang Mutiara. Menurut rencana, di ruas itu akan diberlakukan satu arah untuk kendaraan menuju Jakarta. Sementara kendaraan dari arah Jakarta harus memutar melalui Pasar Cikampek.

Imran menyebutkan, rekayasa lalu lintas dilakukan kepolisian setempat sesuai dengan kondisi aktual. Lalu lintas di jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, misalnya, hingga Jumat malam masih dibuka untuk dua arah dengan sistem buka tutup sehingga menimbulkan antrean panjang.

Masa kritis

Puncak kepadatan kendaraan arus balik dari arah Semarang, Jateng, menuju arah Jakarta, yang melintasi jembatan Comal, diperkirakan terjadi Sabtu malam. Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup dan menyediakan lima jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

Kepadatan kendaraan di Comal mulai terjadi Kamis malam. Kemacetan panjang hingga lebih dari 5 kilometer terjadi di sisi barat dan timur jembatan. Untuk menembus kemacetan hingga mencapai jembatan, dibutuhkan waktu 2-3 jam. Jumat sore, panjang antrean kendaraan di sisi timur jembatan Comal sudah lebih dari 3 kilometer.

Sementara itu, jalur pantura sudah semakin padat pada Kamis lalu. Arus lalu lintas yang padat merayap ke arah Jakarta terjadi sejak dari pintu keluar Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon. Di sepanjang jalur tol, mulai dari Pejagan, Brebes, hingga Cirebon, justru masih lancar dan kendaraan bisa memacu kecepatan hingga 100 kilometer per jam.

Kepadatan kendaraan di sepanjang jalur pantura Cirebon-Indramayu terjadi di beberapa lokasi, terutama daerah yang memiliki banyak tempat peristirahatan, masjid, atau SPBU.

Sumbatan terjadi di sejumlah lokasi, antara lain di pintu keluar Tol Palikanci di Kecamatan Palimanan. Kendaraan berjalan merayap karena kendaraan yang sebelumnya melaju di tol dengan tiga lajur diharuskan masuk ke jalan bypass Palimanan yang hanya terdiri atas dua lajur. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yang menepi untuk mengisi bahan bakar di SPBU yang berada di dekat pintu keluar tol tersebut.

Arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura, seperti Jatibarang, Lohbener, dan Pamanukan, terpantau padat, tetapi tetap lancar. Arus lalu lintas tersendat karena keberadaan pasar di tepi jalan di kawasan Kecamatan Patrol, Indramayu.

Rekayasa pemberlakuan arus lalu lintas satu arah dengan prioritas kendaraan dari pantura diberlakukan di Simpang Jomin untuk mengurangi potensi kemacetan. Dengan demikian, kendaraan dari arah Jakarta diarahkan melewati Pasar Cikampek. Selain itu, kun pembatas jalan yang biasanya dipasang di tengah lajur digeser hingga posisi sepertiga badan jalan sehingga hanya tersisa satu lajur bagi kendaraan dari arah Tol Cikampek.

Ubah pola

Di jalur selatan, pemudik diimbau mengubah pola perjalanan dengan memanfaatkan lalu lintas jalur selatan yang lancar pada malam dan dini hari. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Raya Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Banyumas Agus Sriyono mengatakan, tidak banyak pemudik yang memanfaatkan waktu malam hingga pagi untuk memulai perjalanan.

Jumat kemarin, arus balik dari jalur selatan Jateng dan arus balik dari arah timur, Yogyakarta, ke arah barat, Bandung dan Jakarta, meningkat dibandingkan Kamis (31/7). Arus balik kendaraan dari arah Yogyakarta, Purworejo, dan Wonosobo menuju Jakarta melalui jalur tengah dan selatan juga semakin padat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com