Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan 2014 Imran Rasyid mengatakan, meski lalu lintas ke arah Jakarta mulai ramai, belum ada peningkatan yang berarti. Ia mengatakan, puncak arus balik yang sebelumnya diperkirakan terjadi Jumat dan Sabtu kemungkinan mundur ke Sabtu dan Minggu.
”Bisa jadi polanya seperti tahun lalu yang tidak ada puncaknya, tetapi arus balik menjadi lebih panjang. Tahun lalu posko kami sampai dimajukan dua hari,” ujar Imran, Jumat, di Jakarta.
Kementerian Perhubungan menerapkan rekayasa lalu lintas di beberapa lokasi rawan macet, seperti Simpang Jomin dan Simpang Mutiara. Menurut rencana, di ruas itu akan diberlakukan satu arah untuk kendaraan menuju Jakarta. Sementara kendaraan dari arah Jakarta harus memutar melalui Pasar Cikampek.
Imran menyebutkan, rekayasa lalu lintas dilakukan kepolisian setempat sesuai dengan kondisi aktual. Lalu lintas di jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, misalnya, hingga Jumat malam masih dibuka untuk dua arah dengan sistem buka tutup sehingga menimbulkan antrean panjang.
Masa kritis
Puncak kepadatan kendaraan arus balik dari arah Semarang, Jateng, menuju arah Jakarta, yang melintasi jembatan Comal, diperkirakan terjadi Sabtu malam. Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup dan menyediakan lima jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.
Kepadatan kendaraan di Comal mulai terjadi Kamis malam. Kemacetan panjang hingga lebih dari 5 kilometer terjadi di sisi barat dan timur jembatan. Untuk menembus kemacetan hingga mencapai jembatan, dibutuhkan waktu 2-3 jam. Jumat sore, panjang antrean kendaraan di sisi timur jembatan Comal sudah lebih dari 3 kilometer.
Sementara itu, jalur pantura sudah semakin padat pada Kamis lalu. Arus lalu lintas yang padat merayap ke arah Jakarta terjadi sejak dari pintu keluar Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon. Di sepanjang jalur tol, mulai dari Pejagan, Brebes, hingga Cirebon, justru masih lancar dan kendaraan bisa memacu kecepatan hingga 100 kilometer per jam.
Kepadatan kendaraan di sepanjang jalur pantura Cirebon-Indramayu terjadi di beberapa lokasi, terutama daerah yang memiliki banyak tempat peristirahatan, masjid, atau SPBU.
Sumbatan terjadi di sejumlah lokasi, antara lain di pintu keluar Tol Palikanci di Kecamatan Palimanan. Kendaraan berjalan merayap karena kendaraan yang sebelumnya melaju di tol dengan tiga lajur diharuskan masuk ke jalan bypass Palimanan yang hanya terdiri atas dua lajur. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yang menepi untuk mengisi bahan bakar di SPBU yang berada di dekat pintu keluar tol tersebut.
Arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura, seperti Jatibarang, Lohbener, dan Pamanukan, terpantau padat, tetapi tetap lancar. Arus lalu lintas tersendat karena keberadaan pasar di tepi jalan di kawasan Kecamatan Patrol, Indramayu.
Rekayasa pemberlakuan arus lalu lintas satu arah dengan prioritas kendaraan dari pantura diberlakukan di Simpang Jomin untuk mengurangi potensi kemacetan. Dengan demikian, kendaraan dari arah Jakarta diarahkan melewati Pasar Cikampek. Selain itu, kun pembatas jalan yang biasanya dipasang di tengah lajur digeser hingga posisi sepertiga badan jalan sehingga hanya tersisa satu lajur bagi kendaraan dari arah Tol Cikampek.
Ubah pola
Di jalur selatan, pemudik diimbau mengubah pola perjalanan dengan memanfaatkan lalu lintas jalur selatan yang lancar pada malam dan dini hari. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Raya Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Banyumas Agus Sriyono mengatakan, tidak banyak pemudik yang memanfaatkan waktu malam hingga pagi untuk memulai perjalanan.
Jumat kemarin, arus balik dari jalur selatan Jateng dan arus balik dari arah timur, Yogyakarta, ke arah barat, Bandung dan Jakarta, meningkat dibandingkan Kamis (31/7). Arus balik kendaraan dari arah Yogyakarta, Purworejo, dan Wonosobo menuju Jakarta melalui jalur tengah dan selatan juga semakin padat.