Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Bisa Lebih Panjang

Kompas.com - 02/08/2014, 16:02 WIB

Kepadatan lalu lintas terlihat dari Kebumen hingga Banyumas. Selain jalur utama, jalur alternatif (Jalur Lintas Selatan Selatan) yang menghubungkan Wates, Yogyakarta, hingga Kebumen juga padat.

Kedatangan penumpang

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, arus balik kendaraan pribadi yang masuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terhitung Rabu (30/7) dan Kamis (31/7) malam mencapai 181.243 mobil dan sepeda motor. Kedatangan penumpang bus mulai Rabu lalu tercatat 217.019 orang di 46 terminal.

Koordinator Perusahaan Otobus Sinar Jaya Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Robby Matitaputty mengungkapkan, semua bus dikerahkan untuk menampung arus balik dari wilayah Jateng.

Di Terminal Pulogadung, Jakarta, aktivitas penurunan penumpang masih sepi. Situasi serupa terjadi di Terminal Kampung Rambutan. Ini berbeda dengan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Kedatangan penumpang mulai ramai dari sejumlah daerah di Jawa. Saman (45), karyawan swasta asal DI Yogyakarta, datang bersama istrinya, Suryanti (44), dan kedua anaknya, Ajis (21) dan Aji (9).

Pergerakan orang dari Jawa ke Bali juga terlihat di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga Jumat, sekitar 100.000 atau sekitar 30 persen pemudik kembali ke Bali. Sisanya diperkirakan akan menyeberang pada Sabtu dan Minggu.

Adapun arus lalu lintas kendaraan di ruas jalur Bojonegoro-Surabaya, Bojonegoro-Padangan-Ngawi, dan Bojonegoro-Blora semakin padat. Peningkatan arus kendaraan juga terasa di jalur pantura Tuban yang didominasi kendaraan pribadi arah Tuban-Surabaya ataupun Tuban-Jawa Tengah.

Di Lampung, Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung mengimbau agar pemudik tidak melintasi jalan penghubung antar-jalur lintas Sumatera karena kondisi jalan yang rusak.

Kecelakaan meningkat

Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto terus mengimbau agar pengemudi angkutan umum berhati-hati. Bus merupakan satu-satunya moda angkutan penumpang dengan kasus kecelakaan meningkat, dari 158 kecelakaan pada tahun 2013 menjadi 268 kecelakaan pada 2014.

Polri mencatat, sampai Jumat kemarin, jumlah total yang meninggal akibat kecelakaan saat mudik tahun ini 429 orang. Selain itu, ada 704 orang yang mengalami luka berat dan 2.595 orang luka ringan. (UTI/IRE/DEN/DRA/GER/NIT/GRE/ACI/A10/A01/A03/A05/A07/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com