Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngambek", Semua Tahanan KPK Tak Mau Shalat Id

Kompas.com - 28/07/2014, 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1435 Hijriah karena hanya mendapatkan jatah satu hari untuk dibesuk keluarga.

"Tadi tidak ada (tahanan) yang shalat karena aduh bagaimana ya? Tidak ada yang shalat karena ngambek," kata Sefti Sanustika, istri tahanan KPK Ahmad Fathanah, di Gedung KPK Jakarta, Senin (28/7/2014).

Padahal, menurut rencana, seharusnya para tahanan yang merayakan hari Idul Fitri menjalankan shalat Idul Fitri di LP Cipinang untuk tahanan pria, sedangkan yang wanita dibawa ke LP Pondok Bambung. Setelah itu mereka dapat menerima kunjungan keluarga dan kerabat pada pukul 10.00-12.00 WIB.

Setidaknya ada 23 orang yang menjadi tahanan KPK saat ini baik di rutan kelas 1 Jakarta Timur cabang KPK maupun rutan Jakarta Timur cabang KPK di Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya, di kawasan Guntur, Jakarta Selatan.

"Tahun justru ini lebih ketat sekali aturannya, besok tidak bisa jenguk lagi, padahal tahun kemarin bisa dua hari. Keluarga dikasih kesempatan kumpul-kumpul, bahkan sesuai jam besuk Kamis, tidak bisa. Jadi baru bisa minggu depan," ungkap Sefti.

Fathanah sudah divonis 14 tahun penjara pada 4 November 2012 lalu, putusan itu bahkan ditambah Pengadilan Tinggi Jakarta pada 26 Maret 2014 menjadi 16 tahun kurungan ditambah denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan penjara.

"Ini memang tahun kedua buat saya tanpa suami, ya tidak ada yang bagaimana-bagaimana, tetap saja beda, harus merayakan Lebaran di tahanan menyedihkanlah," kata Sefti yang datang bersama dengan anak semata wayangnya bersama Fathanah.

Ia mengaku membawa makanan khas Lebaran untuk Fathanah, seperti ketupat, rendang, dan opor ayam.

"Sangat menyedihkan, habis bagaimana ya? Namanya di tahanan tidak sebebas di luar," ungkap Sefti.

Menurut petugas KPK yang berjaga saat jam besuk tadi, Achmad Muniri, para tahanan tidak mau berangkat shalat meski petugas sudah menyiapkan mobil.

"Tahanan tidak mau berangkat, padahal sudah disiapin 2 (mobil) Elf dan 3 kendaraan kecil, tapi tidak ada yang mau naik. Mobil sudah menunggu dari pukul 05.00 WIB," kata Achmad Muniri.

Dengan demikian, menurut dia, KPK sudah memfasilitasi tetapi para tahanan tidak memanfaatkannya.

Hal senada diungkapkan istri mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Ratu Rita Akil.

"Tadi awalnya boleh besuk sampai hari Kamis, tapi dibatalin semua, padahal ada (keluarga) yang sudah terbang ke sini, jadi boikot hari ini tidak shalat," kata Ratu Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com