JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat pemilu dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengapresiasi inisiatif masyarakat yang mengawal jalannya Pilpres 2014 hingga ke tingkat penyelenggara pemilu. Dengan demikian, penyelenggara merasa bahwa kinerja mereka selalu mendapat pengawalan dan pengawasan tak hanya dari Badan Pengawas Pemilu, tetapi juga masyarakat.
“Sering kali, kita membuat sistem pemilu, tetapi hancurnya di penyelenggara pemilu. Terlebih saat ini Bawaslu kurang bekerja optimal,” kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Ray pun meminta agar penyelenggara pemilu juga dapat proaktif memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia menuturkan, tak jarang masyarakat berbondong-bondong datang ke KPU untuk melihat jalannya rapat pleno yang tengah dilakukan.
Sesuai aturan, rapat pleno bersifat terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat. Sayangnya, ia menambahkan, tak jarang KPU di daerah yang justru kerap menyalahartikan kedatangan masyarakat sebagai upaya untuk mengacaukan rapat pleno. Padahal, mereka hanya ingin memantau jalannya pleno tersebut.
“Boleh jadi juga yang masuk ruangan terbatas, bisa disiasati dengan memasang layar besar. Rapat pleno sifatnya terbuka, kalau tertutup itu berarti salah dan harus diulangi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.