JAKARTA, KOMPAS.com — Saat Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu tengah menggelar konferensi pers terkait persiapan rekapitulasi suara di KPU, Kamis (10/7/2014), tiba-tiba terdengar teriakan dari arah pintu ruang sidang.
Ternyata, relawan capres Joko Widodo menerobos masuk dan berteriak kepada jajaran KPU dan Bawaslu bahwa mereka membawa saksi dari Hongkong, negara di mana sempat terjadi kericuhan saat pemungutan suara Pilpres 2014.
"Kami bawa saksi dari Hongkong!" seru seseorang berjaket hitam.
Baik jajaran KPU, Bawaslu, maupun wartawan mencari sumber suara. Dua orang yang kemudian diketahui sebagai relawan Jokowi telah berada di pintu ruang sidang. Ketua Bawaslu Muhammad, mempertanyakan keamanan lingkungan KPU kepada Komisioner KPU Arief Budiman.
"Kok bisa masuk? Itu kan catatan. Keamanannya gimana? Kalau masuk sebagai apa? Kan harusnya pakai ID card," tanya Muhammad.
Ia juga menyebutkan kemungkinan terburuknya, bagaimana jika orang tersebut membawa senjata tajam. Arief pun bertanya kepada pihak keamanan. Namun, salah seorang petugas berdalih bahwa ia juga sedang berada di lantai 2.
Muhammad yang berencana meninggalkan Gedung KPU pun segera mendapatkan pengawalan khusus. Ia tidak lagi keluar melalui pintu biasa, tetapi melalui akses media center. Setelah berada di luar gedung, ia langsung menuju mobilnya dan meninggalkan Gedung KPU.
Menurut pantauan Kompas.com, para relawan ini meminta KPU dan Bawaslu memproses kembali pemungutan suara di Hongkong. Sebab, menurut mereka, kericuhan tersebut terjadi karena panitia tidak memfasilitasi WNI yang ingin mencoblos di Hongkong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.