JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi menilai, hasil survei maupun hitung cepat yang dilakukan lembaga survei kerap menjadi kontroversi. Pasalnya, hasil yang dirilis antara lembaga survei satu dengan yang lain seringkali berbeda.
“Survei itu kan sejak dulu menjadi kontroversi,” kata Suhardi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/7/2014).
Ia mencontohkan, saat Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, mayoritas lembaga survei menyatakan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi keluar sebagai pemenang. Namun kenyataanya, hasil real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menyatakan pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahja Purnama sebagai pemenang.
Suhardi mengatakan, kesalahan hasil survei disebabkan karena populasi yang diambil sebagai sampel terlalu kecil. Sehingga, hal tersebut tidak dapat menjadi gambaran atas sikap masyarakat. (baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei)
“Sampelnya kecil banget, misalnya jumlah penduduk kita 200 jutaan, tapi sampelnya hanya 0,1 atau bahkan 0,00000 sekian,” katanya.
Lebih jauh, kesalahan hasil survei juga dapat terjadi apabila lembaga survei tertentu dibayar oleh salah satu pihak.
“Kemungkinan salahnya lebih besar lagi, apalagi jika lembaga survei ingin memenangkan salah satu pihak karena sudah dibayar,” kata Suhardi.
Sebelumnya, tujuh dari 11 lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count dalam Pemilu Presiden 2014 menyebut pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang pemungutan suara. Lembaga tersebut, yakni Litbang Kompas, Lingkaran Survei Indonesia, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, CSIS, Radio Republik Indonesia, dan Saiful Mujani Research Center.
Sebaliknya, empat lembaga survei lain menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai pemenang. Lembaga tersebut, yakni Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.