Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Siapa yang Ganggu Pemilu, Lumpuhkan di Tempat!

Kompas.com - 09/07/2014, 10:39 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro langsung bertolak ke Posko Pemantauan TNI, setelah mencoblos di TPS 01 Kelurahan Senayan, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Ia menegaskan, pihak yang mengganggu pemilu harus segera ditindak. "Saya langsung ke Posko Pemantauan TNI di Kodam Jaya," ujar Purnomo setelah mencoblos.

Menhan akan memantau kondisi di seluruh Indonesia. Berdasarkan laporan yang ia terima Selasa (8/7/2014) malam, sejauh ini kondisi masih aman terkendali. "Hanya ada sedikit masalah di Los Angeles dan Hongkong. Ketersediaan surat suara cadangan plus dua persen, animonya membeludak," kata Purnomo.

Pemilih yang datang di Los Angeles, lebih banyak daripada ketersediaan surat suara cadangan 2 persen. Salah satu faktornya, karena wisatawan asal Indonesia di luar negeri bisa memilih dengan menggunakan paspor. Meski pemilih membeludak, Menhan menyebutkan, semuanya masih berjalan lancar. "Sejauh ini berjalan lancar. Antre semua. Di Belanda meski hujan lebat, pemilih tetap antre," sebut Purnomo.

Ia juga mengatakan animo masyarakat baik dalam menyambut Pemilu Presiden 2014 ini. Untuk menjaga keamanan suasana, Menhan mengerahkan pasukan yang siap siaga di seluruh Indonesia. "Pantau seluruh Indonesia dengan 31.000 pasukan. Siapa yang ganggu pemilu, lumpuhkan di tempat," tegasnya.

Purnomo mengaku, Kemenhan hanya bertugas untuk mem-back up kepolisian. Namun, jika suasana mendesak, Menhan bisa bertindak bersama Panglima TNI. Purnomo mencoblos ditemani istri yang datang pukul 09.15. Purnomo mengenakan batik berwarna cokelat, sedangkan istrinya mengenakan terusan motif bunga-bunga warna kuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com