JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan 3 seruan untuk berlangsungnya pemilihan presiden yang aman dan damai. Seruan ini ditujukan untuk masyarakat, aparatur negara dan capres-cawapres.
“Mari meniati menggunakan hak pilih sebagai bagian dari ibadah, karena sesungguhnya keikutsertaan kita dalam pemilihan umum adalah salah satu bentuk membangun bangsa dan negara,” kata Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud melalui keterangan tertulis yang diterima Selasa (8/7/2014).
Marsudi menyebutkan, melalui seruannya ini, PBNU meminta seluruh masyarakat, khususnya Nahdliyin, untuk tidak golput. Adapun seruan kedua untuk berlangsungnya pemilihan presiden yang aman dan damai, disampaikan kepada aparatur negara pelaksana pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, kepolisian dan TNI, serta aparat pendukung lainnya.
“Untuk aparat pelaksana Pemilu, jalankan tugas sebaik-baiknya, adil, jujur, dan hindari adanya kecurangan. Jangan biarkan hal-hal yang merusak citra lembaga aparat pelaksana Pemilu terjadi,” lanjut Marsudi tegas.
Seruan ini, tambah dia, disampaikan kepada aparat penegak hukum agar tidak ragu menindak setiap pelanggaran yang ditemukan di tengah masyarakat. Sementara seruan terakhir, kata Marsudi, disampaikan kepada calon presiden dan wakil presiden serta partai pengusung dan seluruh pendukungnya.
“PBNU mengucapkan terimakasih kepada calon presiden dan wakil presiden serta semua pendukungnya, karena berhasil menciptakan masa kampanye yang aman dan damai. Selanjutnya, semua harus siap menang siap kalah, menerima siapapun yang dikehendali rakyat untuk menjadi pemimpin Indonesia mendatang,” jelas Marsudi.
Marsudi juga menekankan agar capres-cawapres saling memaafkan untuk menggerus perasaan dengki yang mungkin muncul di masa kampanye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.