Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding Komunisme Masih Ada Bukti Kegagalan TNI

Kompas.com - 03/07/2014, 16:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tudingan Brigjen (purnawirawan) Prijanto dalam sebuah acara televisi di TV One bahwa PDI Perjuangan menjadi partai penampung ideologi komunis menuai kecaman. Pengamat intelijen dan keamanan menilai isu itu menampar pipi TNI dan intelijen yang selama ini klaim tidak ada ideologi komunis.

"Tuduhan tanpa dasar bahwa PDI Perjuangan dan Jokowi mengusung ideologi komunisme dan merupakan bagian dari organisasi PKI pada dasarnya merupakan pelecehan terhadap kinerja komunitas intelijen nasional yang ditopang oleh struktur teritorial TNI AD dalam menghilangkan ideologi komunisme dan organisasi PKI dari bumi Indonesia," sebut ketua pusat studi politik dan keamanan Unpad, Muradi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (03/07/2014).

Muradi menekankan tudingan tersebut harus segera diklarifikasi oleh BIN dan TNI. Pasalnya selama ini intelijen dan tentara selalu klaim sudah menghilangkan ideologi komunis dari Indonesia.

Lebih jauh, Muradi juga meyakini ideologi yang dianut dan dipegang oleh capres Joko Widodo dan PDI Perjuangan adalah ideologi Pancasila dan Trisakti yang diajarkan Bung Karno.

"TNI AD dan lembaga intelijen lainnya harus memberikan klarifikasi terkait dengan munculnya isu dan kampanye hitam yang menuduh PDI Perjuangan dan Jokowi sebagai bagian dari jejaring komunisme. Artinya jika tuduhan itu betul maka TNI AD dan BIN sebagai institusi telah gagal memberantas habis komunisme dan jejaringnya," ingat Muradi.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyesalkan pemberitaan di TV One. Ia menilai berita tersebut telah meresahkan masyarakat Indonesia yang sedang menjalankan ibadah puasa. Megawati mengajak insan pers agar benar-benar bersikap adil dan menyuarakan kebenaran kepada rakyat

Megawati juga mengajak kepada seluruh komponen bangsa, khususnya seluruh elite politik untuk bersama-sama mewujudkan demokrasi yang berkeadaban.

"Lebih-lebih di bulan puasa ini, janganlah nodai ibadah puasa dengan berbagai bentuk kampanye hitam," kata Megawati.

Sebelumnya, sekitar 50 kader Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) pada Kamis dini hari, bergerak menuju kantor stasiun televisi TV One di Pulogadung, Jakarta Timur. Aksi itu terkait kabar pemberitaan TV One terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikaitkan dengan PDIP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com