Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Dukungan Demokrat kepada Prabowo-Hatta Transaksional?

Kompas.com - 03/07/2014, 16:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris I Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal, menilai dukungan yang diberikan Partai Demokrat untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kental aroma transaksional. Ia menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ingin mencari perlindungan politik terkait skandal Bank Century jika Prabowo-Hatta menang pada Pemilu Presiden 2014.

"Presiden SBY mencari perlindungan pada teman-teman di sana terkait kasus Century," kata Akbar dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).

Akbar mengatakan, perlindungan politik yang diharapkan SBY sangat masuk akal, lantaran koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta lebih gemuk ketimbang koalisi yang mendukung Jokowi-Kalla. Dengan begitu, kata Akbar, pembahasan kasus Century dapat sedikit diredam di parlemen, terlebih jika Prabowo-Hatta terpilih menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

Sebagai salah satu inisiator hak angket kasus Bank Century di DPR, Akbar mengecam keras dukungan yang diberikan SBY pada Prabowo-Hatta melalui Partai Demokrat. Di luar itu, ia juga mengaku khawatir ada penggunaan kekuasaan untuk menjegal upaya pemenangan Jokowi-Kalla.

"Silakan saja, biar masyarakat tahu. Tampaknya Pak SBY sedang mencari perlindungan politik," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota dewan penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta, Priyo Budi Santoso, menganggap pernyataan Akbar berlebihan. Ia yakin SBY tak memiliki motivasi negatif semacam itu saat memilih dan menentukan sikap politiknya.

"Enggak mungkin Pak SBY mengorbankan reputasinya untuk mencari perlindungan politik. Kalau Demokrat mau memberi dukungan, apa hak kita mengatur rumah tangga orang lain?" ujar Priyo.

Sebelumnya, Partai Demokrat secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Keputusan itu diambil atas perintah SBY selaku ketua umum partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com