Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ingin Membubarkan, PKS Kini Takluk dengan Ide Prabowo Perkuat KPK

Kompas.com - 01/07/2014, 18:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kontradiksi antara sikap Partai Keadilan Sejahtera yang ingin membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi pada masa dulu dengan ide yang dimunculkan calon presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat KPK dinilai tak lagi menjadi masalah. Anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Habiburokhman, menyatakan bahwa kini PKS mendukung usulan Prabowo itu.

"Dokumen visi dan misi program adalah dokumen sah dan resmi yang telah disepakati oleh semua partai koalisi. Jadi, PKS sudah setuju," ujar Habiburokhman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Dia menjawab pertanyaan dari moderator Ray Rangkuti tentang kontradiksi sikap PKS dengan cita-cita Prabowo untuk memperkuat KPK. Habiburokhman berdalih, sikap PKS sebenarnya bukan menginginkan pembubaran KPK, tetapi ingin agar kepolisian dan kejaksaan juga sama kuatnya.

Di sisi lain, Habiburokhman bahkan mengatakan, komitmen Prabowo untuk memberantas korupsi sudah dilakukan dari orang-orang sekitarnya. Apabila ada indikasi bahwa orang dekatnya melakukan korupsi, maka Prabowo akan langsung menjauhkannya.

"Dulu ada anggota parlemen dari kami (Gerindra) yang kemudian dikoreksi oleh Ketua Wanbin karena mengeluarkan pernyataan yang menyerang KPK. Keluarkan pernyataan saja, sudah kami koreksi dan sudah kami ingatkan sebagai teman," imbuh Habiburokhman.

Sebelumnya, politisi PKS, Fahri Hamzah, sempat menjadi bahan perbincangan setelah mengusulkan pembubaran KPK pada Oktober 2011. Menurut Fahri, yang ketika itu menjadi Wakil Ketua Komisi III, tidak ada lembaga yang superbody dalam negara demokrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com