Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, Bupati Biak Salahkan Pejabat Pendahulunya

Kompas.com - 25/06/2014, 22:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk melalui pengacaranya, Pieter Ell, mengaku tidak ikut campur dalam proses perencanaan proyek pembangunan tanggul laut di Biak yang kini disidik KPK. Menurut Pieter, perencanaan proyek tersebut sudah ada sejak sebelum Yesaya menjabat Bupati Biak.

Pieter mengatakan bahwa kliennya baru tiga bulan menjabat Bupati Biak sebelum tertangkap tangan KPK pada 17 Juni 2014. "Proposal itu sebelumnya sudah dibuat, perencanaan itu sudah ada. Sebelum dilantik, perencanaan itu sudah ada," kata Pieter saat mendampingi kliennya diperiksa sebagai tersangka di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Yesaya ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji dari pengusaha konstruksi Teddi Renyut. Teddi diduga memberikan uang 100.000 dollar Singapura kepada Yesaya agar perusahaannya menjadi pelaksana proyek tanggul laut di Biak.

Menurut Pieter, Yesaya hanya meneruskan program pembuatan tanggul laut yang sudah ada proposalnya di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. "Kepala Bappeda juga diperiksa. Jadi proposal itu sudah dibuat sebelum Bapak dilantik kan sudah dibuat," ujarnya.

Mengenai hubungan kliennya dengan Teddi, Pieter mengatakan bahwa Yesaya mengenal Teddi pada 2013. Ketika itu, dia dikenalkan seseorang kepada Teddi. Keduanya berkenalan ketika Yesaya mengikuti pemilihan kepala daerah di Biak atau sebelum dia terpilih sebagai Bupati Biak. "Ya, perkenalan dulu di Pilkada Bupati Biak," katanya.

Pieter juga membantah kliennya menerima uang suap dari Teddi. Menurut dia, uang 100.000 dollar Singapura itu tidak berkaitan dengan proyek pembangunan tanggul laut di bawah yang dananya dialokasikan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. "Itu kan bantuan, itu untuk urusan lain, bukan urusan PDT," ucap Pieter tanpa mengungkapkan lebih jauh bantuan apa yang dimaksudkannya itu.

Kendati demikian, Pieter mengakui bahwa Yesaya pernah berkenalan dengan pejabat di Kementerian PDT. Saat baru terpilih sebagai bupati, Yesaya dan beberapa stafnya berkenalan dengan pejabat di beberapa kementerian, termasuk Kementerian PDT.

"Setelah dilantik kemudian, Bapak (Yesaya) dan beberapa staf datang ke beberapa kementerian memperkenalkan diri bahwa kami ini bupati yang baru dilantik. Itu saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com