Saat ditanya maraknya kampanye hitam yang ditujukan kepada Prabowo, Tantowi menjawab pihaknya tak akan melakukan serangan balik. "Soal DKP yang marak saat ini, Pak Prabowo sendiri tak mau menanggapi. Jadi ibarat tim sepak bola kami membiarkan saja sampai injury time. Iya 'parkir bus' parkir dua bus malah, ha ha ha...," ucap Tantowi di Rumah Polonia Jakarta Timur, Selasa (24/6/2014).
Seperti diketahui, strategi parkir bus adalah istilah yang akrab dalam dunia sepak bola, yaitu strategi menjaga pertahanan dengan sangat ketat dan tidak memberikan tekanan ketat kepada lawan. Mengibaratkan dengan istilah sepak bola ini, Tantowi mengklaim Prabowo-Hatta sengaja membiarkan lawan menyerang melalui kampanye hitam. Karena ia yakin, dengan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Prabowo, justru membuat elektabilitas Prabowo-Hatta terus naik.
Menurut Tantowi yang juga politisi Partai Golkar itu, saat ini Prabowo-Hatta sudah berada di atas angin untuk memperoleh kemenangan pada pilpres yang akan digelar pada 9 Juli nanti. Hal ini dikatakan Tantowi sesuai dengan hasil survei internal yang dilakukan oleh tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Saat ini elektabilitas Prabowo-Hatta sudah berada di atas elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Memang kita unggulnya masih tipis. Tapi walau tipis, kita sudah unggul di banyak provinsi," ucap Tantowi.
Sementara hasil survei terbaru yang dirilis oleh lembaga survei Political Communication (PolcoMM Institutue) hari ini menunjukkan, elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul tipis dengan perolehan suara 46,4 persen. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di angka 43,3 persen suara.
"Selisih suara hanya 3,1 persen. Elektabilitas Prabowo-Hatta mengalami lonjakan dengan 43,3 persen, sedangkan suara elektabilitas Jokowi-JK stagnan dengan angka 46,4 persen," ujar Peneliti PolcoMM Institute, Afdhal Makkuraga Putra, dalam rilis survei "Elektabilitas Capres dan Cawapres: Membaca Perilaku Pemilih" di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.