Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantowi: Strategi "Parkir Bus" untuk Tangkal Kampanye Hitam

Kompas.com - 24/06/2014, 17:07 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya setuju kalau strategi timnya dalam menghadapi kampanye hitam menggunakan strategi 'parkir bus'.

Saat ditanya maraknya kampanye hitam yang ditujukan kepada Prabowo, Tantowi menjawab pihaknya tak akan melakukan serangan balik.  "Soal DKP yang marak saat ini, Pak Prabowo sendiri tak mau menanggapi. Jadi ibarat tim sepak bola kami membiarkan saja sampai injury time. Iya 'parkir bus' parkir dua bus malah, ha ha ha...," ucap Tantowi di Rumah Polonia Jakarta Timur, Selasa (24/6/2014).

Seperti diketahui, strategi parkir bus adalah istilah yang akrab dalam dunia sepak bola, yaitu strategi menjaga pertahanan dengan sangat ketat dan tidak memberikan tekanan ketat kepada lawan. Mengibaratkan dengan istilah sepak bola ini, Tantowi mengklaim Prabowo-Hatta sengaja membiarkan lawan menyerang melalui kampanye hitam. Karena ia yakin, dengan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Prabowo, justru membuat elektabilitas Prabowo-Hatta terus naik.

Menurut Tantowi yang juga politisi Partai Golkar itu, saat ini Prabowo-Hatta sudah berada di atas angin untuk memperoleh kemenangan pada pilpres yang akan digelar pada 9 Juli nanti. Hal ini dikatakan Tantowi sesuai dengan hasil survei internal yang dilakukan oleh tim pemenangan Prabowo-Hatta.

Saat ini elektabilitas Prabowo-Hatta sudah berada di atas elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Memang kita unggulnya masih tipis. Tapi walau tipis, kita sudah unggul di banyak provinsi," ucap Tantowi.

Sementara hasil survei terbaru yang dirilis oleh lembaga survei Political Communication (PolcoMM Institutue) hari ini menunjukkan, elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul tipis dengan perolehan suara 46,4 persen. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di angka 43,3 persen suara.

"Selisih suara hanya 3,1 persen. Elektabilitas Prabowo-Hatta  mengalami lonjakan dengan 43,3 persen, sedangkan suara elektabilitas Jokowi-JK stagnan dengan angka 46,4 persen," ujar Peneliti PolcoMM Institute, Afdhal Makkuraga Putra, dalam rilis survei "Elektabilitas Capres dan Cawapres: Membaca Perilaku Pemilih" di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com