JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim sukses calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Rieke Dyah Pitaloka menyatakan, aktivitasnya di Stasiun Depok, Jawa Barat, Minggu (15/6/2014) lalu bukan merupakan kampanye.
Rieke berdalih, ia hanya menyosialisasikan program yang akan dilakukan pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
"Itu bukan kampanye. Nanti harus dijabarkan apa yang disebut kampanye," ujar Rieke usai menghadiri pemeriksaan Bawaslu di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Rieke mengatakan, saat itu dirinya melakukan sosialisasi bahwa Jokowi-JK, jika terpilih menjadi presiden dan capres akan menjalankan program Kartu Indonesia Sehat dan Pintar. Pembagian itu, katanya, akan dilakukan sesuai dengan mekanisme yang diatur peraturan perundang-undangan.
Keterangan itu pula yang disampaikan Rieke saat diperiksa oleh Bawaslu.
Sebelumnya, Komunitas Pengguna Kereta Rel Listrik (KPKRL) melaporkan politisi PDIP itu ke Bawaslu pada Rabu (18/6/2014) lalu. Rieke dan teman-temannya yang tergabung dalam Tim Kampanye Jokowi-JK dianggap berkampanye menggunakan fasilitas pemerintah yaitu stasiun Depok. "Aksi tersebut sangat disayangkan karena stasiun KRL adalah fasilitas milik pemerintah yang harusnya steril dari aktivitas kampanye politik," tutur Koordinator KPRL Priyanto saat melapor Rabu (18/6/2014) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.