Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliru Sebut Kebocoran Anggaran, Prabowo Dianggap Tak Kuasai Perekonomian

Kompas.com - 17/06/2014, 19:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Juru bicara Tim Pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mengatakan, capres Prabowo Subianto telah melakukan kesalahan fatal karena keliru menyebut kebocoran anggaran negara mencapai Rp 7.200 triliun. Sebagai calon pemimpin, Anies menilai, pengutipan data yang keliru menunjukkan bahwa Prabowo tidak memiliki pemahaman mengenai perekonomian Indonesia.

"Bila angkanya meleset jauh sekali, sense atas angkanya berarti tidak ada. Pemahaman soal itu tidak ada," ujar Anies, di Jakarta, Selasa (17/6/2014). 

Anies mengatakan, jika tahu bahwa data yang dikutip dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad keliru, Prabowo seharusnya tak mengutipnya. Prabowo, kata Anies, harus dapat menakar apakah angka tersebut masuk akal atau tidak.

"Menambah nol itu bahaya loh. Hanya yang tahu magnitude yang bisa mengenali itu," ujarnya.

"Kalau berkali-kali (disebutkan) maka ada kesimpulan yang keliru," lanjut Anies.

Sebelumnya, dalam debat kandidat capres pada Minggu (15/6/2014) yang bertemakan "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat", Prabowo mengutip perkataan Abraham mengenai kebocoran anggaran negara hingga Rp 7.200 triliun. Jumlah tersebut lebih besar daripada angka yang dipegang oleh tim sukses Prabowo-Hatta yakni sebesar Rp 1.000 triliun.

Menko Perekonomian anggap Prabowo berlebihan

Menanggapi apa yang dikatakan Prabowo, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyangsikan data yang disebut calon presiden Prabowo Subianto mengenai adanya kebocoran anggaran mencapai Rp 7.200 triliun. Ia mengatakan, jumlah itu terlalu berlebihan lantaran pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama ini dilakukan dengan ketat.

"Semua kan sudah jalan. Pengawasan kan sudah luar biasa. Pengawasan itu sudah ada KPK, kejaksaan agung, kepolisian, BPK, sudah dilakukan seperti itu. Jadi, menurut saya, mungkin agak terlalu berlebihan," ujar Chairul di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Chairul berpendapat, pernyataan Prabowo hanya dilontarkan dalam rangka kampanye. Pasalnya, Chairul menyebutkan bahwa APBN 2014 hanya mencapai Rp 1.500 triliun.

"Apa benar kebocoran Rp 7.200 triliun? Jadi sebaiknya ditanya saja kepada yang bersangkutan. Dan saya rasa hal seperti itu tidak benar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Nasional
Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Nasional
KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

Nasional
Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Nasional
2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

Nasional
Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Nasional
Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Nasional
Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Nasional
Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Nasional
Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Nasional
Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Nasional
BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

Nasional
Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Nasional
KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com