Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Mulya Mengaku Lalai soal Uang Rp 1 Miliar dari Robert Tantular

Kompas.com - 09/06/2014, 17:16 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Mulya, membantah menerima Rp 1 miliar dari pemilik Bank Century Robert Tantular terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Menurut Budi, uang tersebut hanya berupa pinjaman pribadi. Namun, sebagai pejabat BI, Budi mengaku salah meminjam uang kepada pihak Bank Century.

"Itu betul-betul kepentingan pribadi. Tapi kelalaian saya, kesalahan saya karena saya meminjam kepada orang yang tidak seharusnya," ujar Budi saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Budi menjelaskan, pinjaman itu terkait investasi bisnis di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang ditawari oleh temannya. Budi juga mengaku salah karena masih mencari pendapatan di luar gajinya sebagai Deputi Gubernur BI.

"Saya ditawari teman, apakah Pak Budi mau ikut investasi bisnis. Sekarang saya bisa dikatakan menyesal," ucapnya.

Menurut Budi, uang itu telah dikembalikan kepada Robert.

Sementara itu, sebelumnya mantan Direktur Audit Intern Bank Indonesia (BI), Wahyu, menilai perbuatan Budi meminjam uang kepada Robert adalah tidak etis. Budi pun akhirnya menonaktifkan diri dari jabatannya.

Masalah ini pun, menurut Wahyu, sempat dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Menurut Wahyu, peminjaman tersebut juga bisa menimbulkan konflik kepentingan. Adanya peminjaman uang itu diketahui dari laporan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2008.

Wahyu mengatakan, BPK juga terlihat curiga mengapa Budi meminjam uang kepada Robert yang merupakan pihak Bank Century. Padahal, saat itu Bank Century juga sedang mengalami kesulitan likuiditas.

Dalam kasus ini, Budi didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1 miliar dari Robert. Ia juga didakwa memperkaya pemegang saham Bank Century, Hesham Talaat Mohamed Besheer Alwarraq dan Rafat Ali Rizvi, sebesar Rp 3,115 miliar. Perbuatan Budi juga dinilai telah memperkaya PT Bank Century sebesar Rp 1,581 miliar dan Robert sebesar Rp 2,753 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com