Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Biasanya Kita Menelikung di Etape Akhir

Kompas.com - 06/06/2014, 16:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo tak khawatir ketika beberapa lembaga survei menyebut elektabilitas Jokowi-Jusuf Kalla terus dipepet rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Tenang saja. Biasanya kita menelikung di etape-etape akhir. Lihat saja nanti," ujar Jokowi di sela safari politiknya di Jayapura, Papua, Kamis (5/6/2014).

Jokowi mengatakan, wajar saja jika memang benar elektabilitas pasangan capres-cawapres bernomor urut satu itu terus mengejarnya. Ini mengingat, mereka didukung oleh partai besar.

Gubernur DKI Jakarta berstatus nonaktif itu pun mengibaratkan pihaknya dan rivalnya berkoalisi dengan dua unsur berbeda. Pihak rival berkoalisi dengan para elite. Sementara itu, pihaknya menjalin koalisi dengan rakyat. "Ini memang pertarungan koalisi elite dan koalisi rakyat. Kita ketemu di 9 Juli. Siapa yang dikehendaki rakyat," lanjut Jokowi.

Namun, suami Iriana Widodo tersebut enggan memaparkan lebih detail mengenai strategi kampanye jelang Pilpres 2014. Menurut Jokowi, yang namanya strategi adalah rahasia. Yang pasti, pihaknya sepakat tak menggunakan cara-cara haram.

Jokowi juga mengklaim bahwa mesin politiknya jauh lebih siap ketimbang sang rival. Kader lima partai pengusung dan ditambah relawan dari masyarakat, menurut Jokowi, cukup untuk membuat Pilpres 2014 ini melambungkan namanya.

Seperti diberitakan, survei elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta semakin ketat. Yang terbaru, Populi Center menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK mendapatkan elektabilitas 47,5 persen, sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 36,9 persen.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka di 33 provinsi, mulai dari 24 sampai 29 Mei 2014. Survei menggunakan 1.500 responden yang dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error lebih kurang 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com