Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Kritik Prabowo, Kini Pramono Edhie Menyatakan Dukungan

Kompas.com - 01/06/2014, 20:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, menyatakan dukungannya terhadap calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Padahal, sebelumnya, Pramono sempat melontarkan sindiran terhadap Prabowo soal ketegasan dan gaya kepemimpinan.

"Atas apa yang disampaikan oleh pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta mengenai visi misi pembangunan dan jawaban-jawaban mereka terkait tuduhan-tuduhan yang berkembang di media massa, saya merasa yakin untuk memberikan dukungan saya kepada pasangan Prabowo-Hatta menghadapi Pilpres 2014 mendatang," kata Pramono di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/6/2014).

Pramono mendukung visi misi Prabowo-Hatta yang akan melanjutkan program pemerintahan SBY. Setelah menyatakan dukungan kepada Prabowo, Pramono mengatakan akan mengarahkan konstituen Demokrat mendukung mantan Komando Strategi Angkatan Darat itu.

Sikap Pramono ini berbeda jika dibandingkan saat mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengikuti proses perhelatan Konvensi Capres Partai Demokrat pada akhir Maret 2014 lalu. Kepada banyak wartawan di Semarang, Jawa Tengah, waktu itu, Pramono sempat membedakan dirinya dari Prabowo meski sama-sama berada di dunia militer.

"Saya dan Pak Prabowo dididik di militer, tapi gaya kepemimpinan saya berbeda dengan Prabowo," ujar Pramono pada saat itu.

Dia juga mengatakan yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pemimpin yang tegas, bukan yang sadis. Dia menilai, ada karakter pemimpin yang kerap melempar tanggung jawab.

"Mau pemimpin yang tegas atau sadis? Jadi, seorang pemimpin itu harus betul-betul jernih, siapa pun yang melakukan kesalahan hukum harus ditindak meski itu anak buah sendiri. Itu tegas. Siapa pun dia, tidak bisa menjadi pemimpin hebat kalau melemparkan tanggung jawabnya," ujar Pramono waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com