Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Pilpres Pilih Orang, Bukan Partai

Kompas.com - 29/05/2014, 09:15 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK), menyatakan tidak gentar menghadapi Pemilu Presiden 2014, sekalipun harus berhadapan dengan koalisi gemuk. Dia berkeyakinan bahwa dalam pemilu presiden penentunya adalah figur dan bukan partai.

"Jangan lupa, yang dipilih ini bukan partai, tapi orang. Berapapun partainya, figurnya yang penting," kata JK di Bikasoga, Jalan Suryalaya, Kota Bandung, Rabu (28/5/2014). Dia pun optimistis bakal mengulang sukses saat mencalonkan diri menjadi pendamping Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu Presiden 2004.

Pada saat itu, kata Kalla, dukungan suara untuk SBY pun masih minim. "Nggak masalah. Dulu saya sama Pak SBY cuma (didukung) 11 persen. Ini lumayan hampir 40 persen (dukungannya)," kata dia.

Pada Pemilu Presiden 2014, Kalla berpasangan dengan Joko Widodo diusung poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam koalisi ini bergabung Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Adapun koalisi gemuk yang dimaksud Kalla merupakan poros koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya yang mencalonkan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Koalisi ini didukung Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, dan Partai Golkar.

Belakangan, pentolan Partai Demokrat juga bersuara dengan kecenderungan mendukung pasangan dari poros Partai Gerindra, sekalipun sejauh ini Partai Demokrat menyatakan partainya tidak akan bergabung ke poros PDI-P maupun Gerindra.

Kalla menambahkan, dalam pemilu presiden suara partai tidak akan lagi berpengaruh besar. "Sekarang tidak ada pimpinan partai bisa mengarahkan (pemilih). Tidak ada lagi. Siapa yang dicintai saja (yang dipilih). Memilih orang dengan memilih partai beda."

Di tempat yang sama, Ketua DPD PDI-P Jabar, Tubagus Hasanuddin, optimistis koalisi pengusung Jokowi-JK dapat meraih 60 persen suara untuk pasangan ini di Jawa Barat. Menurut dia tidak ada jaminan pasangan Prabowo-Hatta bisa menang di Jawa Barat sekalipun ketua tim sukses mereka di provinsi ini adalah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. "Sangat optimistis, PKS-nya kemarin juga kalah kok," singkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com