"Saya pandang tepat apabila Pak CT (Chairul Tanjung) meneruskan Pak Hatta Rajasa bersama-sama enam bulan mendatang untuk menyelesaikan tugas. Saya sudah ingin ajak Pak CT bergabung sejak Kabinet Indonesia Bersatu I tahun 2004 dulu, tapi dia tidak bersedia karena memilih menekuni bidang ekonomi dan usaha, tetap membantu, tapi dari posisi yang lain," kata Presiden dalam jumpa pers, Jumat (16/5/2014).
Tak hanya tahun 2004, Presiden SBY mengatakan, tawarannya kembali ditolak Chairul Tanjung pada saat pembentukan kabinet pada tahun 2009. Namun, saat itu, lanjut SBY, Chairul Tanjung bersedia menjadi Ketua Komite Ekonomi Nasional meski tak menjadi menteri.
"Alhamdulillah, pada saat sekarang ini, beliau sepertinya menyadari bahwa perekonomian belum pulih betul pasca-dampak krisis global dan saya butuh bantuan beliau. Akhirnya, beliau mau membantu saya menjadi Menteri Koordinator Perekonomian," katanya.
Presiden menilai, Chairul Tanjung tak perlu lagi beradaptasi karena pemerintahannya hanya tersisa enam bulan lagi. Dia pun mengingatkan agar semua menteri untuk tetap konsisten menjalankan tugasnya.
"Meski enam bulan mendatang situasi nasional kita akan dipenuhi dengan pilpres, kegiatan pemerintahan tidak boleh terhenti," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.