Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Tiang Pancang Kantor Baru PDI-P, Megawati Singgung Kasus 27 Juli

Kompas.com - 16/05/2014, 12:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memimpin acara penarikan tali tiang pancang sebagai penanda dimulainya pembangunan kantor baru PDI-P di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014). Dalam acara itu, ia menyinggung penuntasan kasus 27 Juli.

"Alhamdulillah bisa dibangun kembali, di sini ada jejak sejarah 27 Juli, noda hitam sejarah Indonesia," kata Megawati.

Megawati berharap penarikan tiang pancang pembangunan kantor baru ini akan diikuti dengan dilanjutkannya penuntasan kasus 27 Juli. Ia menuturkan, dalam kasus itu, banyak hal yang belum terungkap, termasuk para korban dan pelaku yang melakukan penyerangan ke kantor PDI.

"Harusnya dilanjutkan dengan pengadilan koneksitas, harus digabungkan antara pengadilan sipil dan militer," ujarnya.

Bendahara Umum DPP PDI-P Olly Dondokambey menjelaskan, dana pembangunan kantor baru partainya ini bersumber dari sumbangan kader PDI-P. Dana awal berasal dari sumbangan internal di Rapat Koordinasi Nasional yang berhasil terkumpul Rp 2 miliar.

Luas bangunannya, kata Olly, akan mencapai 7.000 meter persegi. Pembangunan ini masuk dalam rencana kerja pengurus DPP PDI-P periode 2009-2014.

"Kita ajukan 9.000 meter persegi, tapi Pak Gubernur DKI Joko Widodo hanya mengizinkan 7.000 meter persegi," ujar Olly.

Awalnya, kantor baru PDI-P ini akan mulai dibangun pada awal 2014. Namun, karena alasan izin pembangunan, akhirnya diundur dan penarikan tali tiang pancangnya baru dilakukan hari ini.

Kantor baru PDI-P ini rencananya akan terdiri dari tujuh lantai. Dua lantai di bawah tanah sebagai lahan parkir dan sisanya untuk kantor PDI-P. Kantor ini nantinya akan menjadi pusat pergerakan PDI-P. Sementara kantor lama yang ada di Lenteng Agung akan difokuskan untuk kegiatan pengaderan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com