Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Dini Deklarasikan Win-HT, Hanura Tak Dilirik Partai Lain

Kompas.com - 15/05/2014, 21:41 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan, akibat terlalu cepat mendeklarasikan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT), Partai Hanura jadi sulit untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain.

Menurut dia, jika Hanura menahan diri sejak awal, partai tersebut bisa sedikit lebih cair dalam melakukan komunikasi politik pasca-Pemilu Legislatif 2014. "Sekarang Hanura terlihat ketinggalan sendiri di saat partai lain sibuk melakukan penjajakan koalisi. Mereka belum apa-apa karena sudah sejak awal deklarasikan capres dan cawapres jadinya parpol lain enggan mendekat," kata Siti di Jakarta, Kamis (15/5/2014).

Penyebab lain tidak lakunya Hanura dalam koalisi, menurut Siti, adalah perolehan partai yang diketuai oleh Wiranto itu cukup rendah, yaitu hanya sebanyak 6.579.498 suara atau 5,26 persen. Selain itu, faktor masa lalu Wiranto juga disebut Siti sebagai penghalang Hanura.

"Hubungan Wiranto dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sama-sama kita ketahui bahwa itu buruk karena Wiranto-lah yang memecat Prabowo dari TNI dulu. Sementara dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto juga terkesan gengsi karena ketika masih menjabat sebagai Panglima ABRI di zaman Orde Baru, SBY adalah anak buahnya," katanya.

Sementara itu, kalau dengan PDI-P, halangan Hanura adalah faktor Hary Tanoesoedibjo karena di poros PDI-P sudah ada Nasdem di dalamnya. Seperti diketahui, HT adalah mantan penggawa Nasdem yang keluar akibat ketidakcocokan dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Kabar terbaru menyebutkan Hanura memberikan sinyal kuat merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengusung bakal calon presiden Joko Widodo. Dalam waktu dekat, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto akan bertemu.

"Kalau nggak ada perubahan, dalam waktu dekat, akan ada pertemuan Bu Ketum dengan Wiranto. Insya Allah kalau itu terjadi, akan tambah satu parpol yang dukung capres Jokowi," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Puan Maharani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com