JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menyambut baik rencana Partai Golkar untuk berkoalisi dengan partainya. Ia memberi catatan agar Ketua Umum DPP Partai Golkar tidak meminta dijadikan bakal calon wakil presiden untuk Joko Widodo.
Eva mengatakan, sebagai tokoh politik, Aburizal seharusnya bijak dan rasional menatap Pemilu Presiden 2014. Ia lebih setuju jika Aburizal mengusulkan nama lain untuk cawapres ketika Golkar memastikan berkoalisi dengan PDI-P.
"Kalau Aburizal negarawan, ya bisa gabung. Enggak usah minta cawapres, masa last minute, di 'tikungan' terakhir menentukan konstelasi, ya berat bagi PDI-P," kata Eva di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, saat ini ada dua nama kuat yang digodok menjadi bakal cawapres untuk Jokowi. Kedua nama itu adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Menurut Eva, Abraham dan Kalla merupakan rekomendasi yang diberikan Partai Nasdem. Sebagai mitra koalisi, Nasdem diperkenankan memberikan masukan meski keputusan akhirnya ada di tangan Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. "Aburizal jadi king maker saja, jangan minta cawapres," ujarnya.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Golkar terkait koalisi dengan partai lain. Sebelumnya, Aburizal sempat dua kali bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, belum ada keputusan akhir dari pertemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.