Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa "Dimakan" Teman Separtai di Pemilu, Sutan Kembali Berbisnis

Kompas.com - 12/05/2014, 14:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana harus menerima kenyataan pahit karena gagal lolos sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Sutan mengaku akan kembali menekuni dunia bisnis dan tetap mengawasi Partai Demokrat meski tak lagi menjadi wakil rakyat di parlemen.

Sutan merasa dicurangi dalam Pemilu Legislatif 2014 sehingga gagal kembali duduk di parlemen pada periode selanjutnya. Sutan menduga, dirinya dicurangi oleh rekan separtai yang juga mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.

"Kalau Allah SWT menyatakan seperti ini, sudahlah nanti akan kembali ke bisnis," kata Sutan di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Sutan mengilustrasikan, dalam formulir rekapitulasi suara atau C1, dia mendapatkan 12 suara. Namun, tanpa sebab yang jelas, kata dia, tiba-tiba perolehan suaranya susut menjadi dua suara. Atas dasar itu, Sutan berencana melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Saat ini berkas gugatan telah ia sampaikan ke DPP Partai Demokrat untuk ditindaklanjuti.

"Ada oknum yang mungkin semangat betul masuk ke Senayan. Suara saya diambil, ini teman makan teman, bagaimana nanti dengan rakyat," ujarnya.

Sutan merupakan politisi Partai Demokrat yang banyak muncul di media massa. Gaya bicaranya yang khas membuat politisi asal Pematangsiantar ini mudah dikenali. Sutan kini masih menjabat Ketua Komisi VII DPR.

Namanya sempat disebut terlibat dalam skandal korupsi di lingkungan SKK Migas. Namun, Sutan selalu membantah dan mengklaim dirinya hanya mencari rezeki dengan cara yang halal.

Di dapil Sumatera Utara I, Sutan bersaing dengan kader Demokrat lainnya, di antaranya Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang mendapat nomor urut satu. Anjloknya perolehan suara Demokrat pada tahun ini menyebabkan perolehan kursi di DPR menjadi berkurang. Dari dapil Sumatera Utara I, Demokrat hanya mendapat satu kursi milik Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com