"Itu kan masih abu-abu. Tidak ada masalah. Masalahnya, kok sekarang masalah HAM diangkat, dulu enggak?" ujar pria yang akrab disapa Lulung itu di lokasi rapat pimpinan nasional (rapimnas) II PPP, Jakarta, Minggu (11/5/2014).
Lulung menjelaskan, DPW PPP DKI Jakarta tetap akan mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden yang didukung partainya. Menurut dia, Prabowo memiliki kapasitas, kapabilitas, dan elektabilitas sebagai calon orang nomor satu di negeri ini.
"Saya juga punya benang merah dengan Prabowo sebagai sama-sama anak pejuang veteran. Saya juga Ketua Umum Pemuda Panca Marga. DKI Jakarta, yang terdiri enam cabang, sepakat dukung Prabowo. Kami tidak setuju voting," ucap Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta itu.
Seperti diketahui, belakangan ini, sejumlah kelompok aktivis mulai menyuarakan kembali dugaan keterlibatan Prabowo dalam kasus pelanggaran HAM seperti penculikan 13 aktivis pada tahun 1997-1998. Prabowo yang ketika itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat itu dianggap bertanggung jawab, meski para elite Partai Gerindra sudah berulang kali membantah keterlibatan Prabwo.
Politisi PPP yang juga mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen pun mengaku tak mempersoalkan jika PPP mendukung Prabowo. "Apa yang diputuskan PPP, saya ikut. Saya sudah belasan tahun bersama Prabowo, saya tahu sekali dia bagaimana. Tapi itu dalam hati saja, saya serahkan ke partai," tutur mantan anak buah Prabowo itu.
Rapimnas pada Minggu malam ini adalah kelanjutan dari rapimnas yang diselenggarakan pada Sabtu (10/5/2014). Rapimnas malam tadi menemui jalan buntu. Pasalnya, internal PPP masih terpecah ke dua kubu yakni pendukung Jokowi dan Prabowo Subianto.
Di dalam rapat itu pula, DPP PPP melontarkan isu baru adanya pinangan Partai Golkar kepada Lukman Hakim untuk menjadi calon wakil presiden bagi Aburizal Bakrie. Namun, Lukman menyatakan keengganannya maju sebagai bakal cawapres. Rapat pun akhirnya diskors selama 27 jam dan dilanjutkan malam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.