Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipinang Golkar, Lukman Hakim Syaifuddin Mengaku Tak Pantas Jadi Wapres

Kompas.com - 11/05/2014, 14:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -– Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan, dirinya saat ini belum pantas maju sebagai bakal calon wakil presiden. Hal ini menyusul adanya pinangan dari Partai Golkar terhadap Lukman yang ingin diduetkan dengan bakal calon presiden dari partai pohon beringin itu, Aburizal Bakrie.

“Tentang saya yang akan dipasangkan dengan ARB sebagai capres-cawapres karena saya dinilai sebagai salah satu kader terbaik PPP, saya merasa bahwa saya bukanlah yang terbaik di PPP. Masih banyak kader-kader PPP lainnya yang lebih baik, ada Pak SDA, ada beberapa waketum, ada kader muda Romahurmuziy, dan lain-lain,” ujar Lukman dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/5/2014).

Lukman berpendapat, jabatan Wakil Presiden RI adalah amanah yang begitu luar biasa yang hanya layak diemban oleh mereka yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tertentu. Lukman menilai dirinya bukanlah pribadi yang tepat untuk mengemban amanah dan tanggung jawab tersebut.

“Saya tentu amat mengapresiasi pihak-pihak yang mengusulkan saya sebagai cawapres. Tapi dengan segala hormat saya kepada mereka, saya harus jujur menyatakan bahwa jabatan itu untuk saat ini bukanlah posisi yang layak dan pantas untuk saya duduki,” katanya.

Menurut Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat ini, saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin dwitunggal. “Pasangan presiden dan wakil presiden yang benar-benar telah selesai dengan dirinya sendiri sehingga mampu memimpin kita semua menapaki masa depan dengan gemilang,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa menyampaikan, jelang bergulirnya rapimnas, usulan untuk berkoalisi dengan Partai Golkar semakin terdengar kuat. Usulan itu semakin mengerucut untuk mengusung Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Sjaifuddin menjadi bakal cawapres Aburizal.

"Ini baru pembicaraan awal, kita pernah memberi masukan. Pembicaraan formalnya baru nanti dalam rapimnas. Nanti akan kita uji di rapimnas," kata Suharso sesaat sebelum Rapimnas II PPP dimulai, Sabtu (10/5/2014) siang.

Menurut Suharso, forum rapimnas ini harus dimanfaatkan oleh semua pengurus pusat dan pengurus wilayah PPP dalam menentukan arah koalisi untuk menghadapi Pilpres 2014. Ia berharap dapat diambil keputusan dengan musyawarah dan mufakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com