Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Canangkan Gerakan Nasional Anti-kejahatan Seksual kepada Anak

Kompas.com - 08/05/2014, 18:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memutuskan sebuah gerakan nasional pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak. Keputusan ini diambil Presiden SBY seusai melakukan rapat dengan menteri-menteri terkait di kantor kepresidenan, Kamis (8/5/2014).

"Dalam pertemuan yang baru saja saya pimpin bersama Wapres, saya tetapkan dan putuskan langkah yang akan kita ambil, di samping yang kita lakukan sekarang ini, benar-benar bisa dilakukan gerakan nasional pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers seusai rapat terbatas.

Menurut dia, gerakan anti-kejahatan seksual terhadap anak itu harus mencakup persoalan edukasi dan sosialisasi yang masif dan terus-menerus. "Kita akan lakukan agresif, masif, dan berkelanjutan," katanya.

Selain itu, Presiden juga menilai perlunya pengawasan yang dilakukan secara saksama di lingkungan keluarga. Keluarga, sebagai pihak yang paling mengetahui kondisi anak, sebut Presiden, harus memberikan respons cepat. Penindakan hukum pun juga perlu dilakukan secara cepat dan transparan.

"Yang tidak kalah penting adalah rehabilitas terhadap anak-anak yang menjadi korban, terutama secara mental," ujar Presiden.

Lantaran merupakan gerakan nasional, Presiden berharap agar semua pihak, mulai dari penegak hukum, komisi terkait, organisasi perempuan, komunitas kepakaran, organisasi keguruan, dunia usaha, hingga komunitas pers dapat turut berperan memerangi kejahatan seksual ini.

Menurut Presiden, sudah banyak relawan yang memberikan pesan kepadanya bahwa mereka bersedia ikut dalam gerakan itu.

Lebih lanjut, Presiden juga menilai pentingnya komunitas lokal seperti ketua RT, ketua RW, lurah, dan kepala desa untuk berperan menjadi mitra pemerintah dalam gerakan tersebut.

"Kalau ditanya kapan? Sesegera mungkin, tidak perlu kita tunggu perlengkapan untuk gerakan masif ini. Kita mulai bulan ini, bulan Mei. Saya akan keluarkan instrumen berupa instruksi presiden. Minggu depan, saya juga akan undang pakar dan dengar usulan dari lembaga terkait," kata Presiden.

Seperti diketahui, sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak mulai muncul ke permukaan. Beberapa di antaranya adalah kasus kekerasan seksual yang dilakukan petugas kebersihan Jakarta International School dan kasus Emon, paedofil di Sukabumi, yang diduga sudah melakukan pencabulan terhadap lebih dari 100 anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com