"Ada upaya politik pecah belah. Mirip Belanda punya gaya. Mereka tidak ingin PDI-P menyatu mengusung Jokowi sebagai calon presiden," kata aktivis Repdem, Betrix, seusai pencopotan spanduk.
Betrix mencurigai spanduk itu bukan dipasang oleh internal PDI-P, melainkan pihak eksternal yang sekaligus lawan saing PDI-P dan Jokowi di pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli mendatang.
"Karena itu, kami menilai ini sangat meresahkan dan harus cepat ditindak," ujarnya.
Spanduk bercorak merah putih tersebut bertuliskan "Harga Mati Megawati Presiden" di bagian tengahnya. Di bagian sudut kiri atas terdapat gambar lambang PDI-P, banteng bermoncong putih, dan slogan PDI-P dalam pemilu kali ini "Indonesia Hebat".
Di sudut sebelah kanan atas terdapat foto Megawati yang bersanding dengan ayahnya, Soekarno. Di bagian bawah foto tersebut terdapat tulisan kecil "Mega Kembali Hidup Baik Kembali". Sementara di sudut kanan bawah bertuliskan Front Rakyat Bela Megawati.
Menurut Betrix, pihaknya juga sudah menemukan dua titik lain tempat dipasangnya spanduk serupa, yakni di kawasan Kemayoran dan kawasan Kuningan dekat dengan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Spanduk-spanduk itu, lanjut dia, mulai terlihat sejak pukul 10.00 WIB kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.