"Tapi Saudara (Sri Mulyani) mengatakan, ketenangan masyarakat bisa kita rasakan. Apakah dengan begitu Saudara mengambil keputusan Bank Century pakai perasaan atau feeling, atau insting?" tanya Made dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (2/5/2014).
"Kalau sebagai pengambil keputusan kita buat judgement. Judgement itu berdasarkan pikiran, perasaan, dan mungkin dalam hal ini insting," jawab Sri Mulyani.
Atas jawaban itu, Made menanyakan apakah ada teori ekonomi yang mendukung cara pengambilan keputusan itu.
"Kalau teori ekonomi mengenai tingkah laku rasional, irasional sangat banyak," kata Sri Mulyani.
Made pun menegaskan maksud pertanyaannya. "Bukan, untuk pengambilan keputusan ini Saudara gunakan teori ekonomi enggak?" tanyanya.
"Saya menggunakan rasionalitas, bahwa risiko yang dihadapi sistem perekonomian kita jauh lebih besar kalau saya tidak membuat keputusan yang tepat," jawab Sri Mulyani.
Selain itu, Made mencecar Sri Mulyani terkait penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang tergolong singkat. Keputusan itu ditentukan pada 21 November 2014 dini hari. Rapat itu dihadiri Boediono selaku anggota KSSK yang juga Gubernur BI, Raden Pardede selaku Sekretaris KSSK, dan Arief Surjowidjodjo selaku konsultan hukum.
Sri Mulyani mengaku hanya diberi waktu kurang dari lima jam untuk menentukan menutup Bank Century atau menyelamatkannya. Made mempertanyakan, apakah ada desakan dari BI untuk memberi keputusan saat itu juga.
"Saya didesak oleh situasi. Ya, harus memutuskan sebelum jam 8 (pagi)," jawab Sri Mulyani.
Ketika ditanya, apakah ada tekanan dalam memberi keputusan, Sri Mulyani mengatakan tidak ada. Made pun penasaran dengan suasana rapat pengambilan keputusan yang dilakukan sebelum pagi hari pada 21 November 2008 itu. Padahal, sehari sebelumnya, 20 November 2008 juga telah dilakukan rapat pukul 23.00 WIB.
Made mempertanyakan apakah para peserta rapat masih berpikir jernih sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.
"Saya rasa, meskipun lelah kita tetap bisa berpikir dan buat judgment yang baik," terang Sri Mulyani.
"Dalam suasana Saudara terdesak, dini hari, apakah keputusan Saudara bisa Saudara pertanggungjawabkan?" timpal Made lagi.
Sri Mulyani menyatakan yakin bisa mempertanggungjawabkan keputusannya. Menurutnya, keputusan dalam rapat KSSK itu sudah tepat untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi. Sri Mulyani mengaku dapat merasakan keresahan masyarakat saat itu jika akan terjadi krisis. Sebab, gejala-gejala akan terjadinya krisis sudah muncul sehingga harus dicegah agar tidak terulang seperti tahun 1997-1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.